Integral Gauss

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Grafik dari fungsi f(x) = ex2 dan luas di antara fungsi tersebut dan sumbu x (yakni, di sepanjang garis), sama dengan π.

Integral Gauss, juga dikenal dengan nama integral Euler–Poisson, merupakan integral dari fungsi Gauss f(x)=ex2 di sepanjang garis riil. Integral ini dinamai dari matematikawan Jerman Carl Friedrich Gauss, dan dituliskan secara matematis sebagai

ex2dx=π

Jenis integral ini awalnya ditemukan oleh Abraham de Moivre pada tahun 1733, tetapi Gauss menerbitkan bentuk integral yang rinci pada tahun 1809.[1] Integral ini dapat diaplikasikan untuk berbagai macam hal. Contohnya, dengan sedikit perubahan dalam variabel, integral ini digunakan untuk menghitung konstanta normalisasi dari distribusi normal. Bentuk integral yang sama dengan limit terbatas memiliki kaitan yang erat dengan fungsi galat dan fungsi distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dalam ilmu fisika, jenis fungsi ini sering muncul, sebagai contoh: dalam mekanika kuantum, untuk mencari kepadatan peluang dari keadaan dasar osilator harmonik; dalam mekanika statistika, untuk mencari fungsi partisi.

Cara menghitung

Menggunakan koordinat polar

Salah satu cara umum menghitung integral Gauss, berdasar pada ide yang dapat ditelusuri kembali ke Poisson,[2] adalah menggunakan sifat:(ex2dx)2=ex2dxey2dy=e(x2+y2)dxdy.Selanjutnya, pertimbangkan fungsi e(x2+y2)=er2pada bidang 2, yang integralnya dapat dihitung menggunakan dua cara:

  1. Di ruas kiri, menggunakan integral lipat dua di sistem koordinat Kartesius, yang hasilnya adalah sebuah kuadrat: (ex2dx)2;
  2. Di ruas kanan, menggunakan metode kulit (sautu bentuk integral lipat dua dalam koordinat polar), hasil integralnya sama dengan π

Integral Gauss dapat dihitung dengan menggabungkan kedua cara tersebut, walau perhatian khusus diperlukan saat berurusan dengan bentuk integral takwajar:2e(x2+y2)dxdy=02π0er2rdrdθ=2π0rer2dr=2π012esdss=r2=π0esds=limxπ(e0ex)=πFaktor r yang ada di ruas kanan berasal dari nilai determinan Jacobi, yang muncul akibat transformasi ke koordinat polar (rdrdθ adalah ukuran standar pada bidang, yang dinyatakan dalam koordinat polar). Teknik subtitusi juga dilakukan dengan mengambil s=r2, sehingga ds=2rdr.

Menggabungkan semua yang telah didapatkan, dihasilkan bentuk(ex2dx)2=π, sehinggaex2dx=π.

Bukti lengkap

Penggunaan integral lipat dua takwajar dan menyamakan bentuk kedua ekpresi dapat dijustifikasi sebagai berikut. Pertimbangkan fungsi hampiranI(a)=aaex2dx.Jika hasil dari integral ex2dx konvergen absolut, maka integral tersebut memiliki nilai utama Cauchy; dengan kata lain limit dari limaI(a) akan sama dengan hasil integral tersebut. Untuk melihat itu memang terjadi, pertimbangkan bahwa|ex2|dx<1xex2dx+11ex2dx+1xex2dx<.Ini mengartikan integralex2dx dapat dihitung cukup dengan menghitung limit darilimaI(a).Menghitung kuadrat dari I(a) akan menghasilkan bentukI(a)2=(aaex2dx)(aaey2dy)=aa(aaey2dy)ex2dx=aaaae(x2+y2)dydx.Menggunakan teorema Fubini, integral lipat dua di atas dapat dianggap sebagai integral luas[a,a]×[a,a]e(x2+y2)d(x,y), yang dilakukan di petak persegi dengan sudut-sudut {(a,a),(a,a),(a,a),(a,a)} pada bidang-xy. Karena fungsi eksponesial bernilai positif untuk sebarang bilangan riil, dapat disimpulkan integrasi yang dilakukan pada daerah lingkaran singgung dalam persegi akan bernilai kurang dari I(a)2 sedangkan integrasi pada daerah lingkaran singgung luar persegi akan lebih besar dari I(a)2. Kedua integrasi tersebut dapat mudah dihitung dengan mengubah sistem koordinat dari Kartesius ke polar:x=rcosθy=rsinθ.Transformasi ini memiliki determinan Jacobi 𝐉(r,θ)=[xrxθyryθ]=[cosθrsinθsinθrcosθ]=r dan elemen luasd(x,y)=|𝐉(r,θ)|d(r,θ)=rd(r,θ).Dengan demikian, kedua integrasi tadi dapat ditulis sebagai02π0arer2drdθ<I2(a)<02π0a2rer2drdθ.Mengintegrasi ruas kiri dan ruas kanan,π(1ea2)<I2(a)<π(1e2a2).Akhirnya, dengan menggunakan teorema apit didapatkan limaI(a)=π, sehingga integral Gauss

ex2dx=π.

Dengan koordinat Kartesius

Teknik berbeda, yang berasal dari Laplace (1812),[2] juga dapat digunakan untuk menghitung integral Gauss. Karena fungsi ex2merupakan fungsi genap, hasil integrasi di sepanjang garis riil sama saja dengan dua kali lipat hasil integrasi dari nol sampai takhingga; secara matematis I=ex2dx=20ex2dx.Selanjutnya, dengan menggunakan subtitusiy=xsdy=xds,dan memperhatikan variabel y dan s memiliki limit yang sama pada selang integrasi (x0), bentuk kuadrat dari I dapat dijabarkan seperti berikutI2=400e(x2+y2)dydx=40(0e(x2+y2)dy)dx=40(0ex2(1+s2)xds)dxMenggunakan teorema Fubini untuk menukar urutan integrasi:I2=40(0ex2(1+s2)xdx)ds=40[ex2(1+s2)2(1+s2)]x=0x=ds=4(120ds1+s2)=2arctan(s)|0=π.Alhasil, terbukti I=π.

Kaitan dengan fungsi gamma

Integran dalam integral Gauss merupakan fungsi genap, mengartikanex2dx=20ex2dx,Jadi, setelah variabel x diubah menjadi t, bentuk integral tersebut berubah menjadi integral Euler20ex2dx=2012 et t12dt=Γ(12)=πdengan Γ(z)=0tz1etdt adalah fungsi gamma. Hal ini memperlihatkan alasan faktorial dari setengah-bilangan-bulat adalah kelipatan rasional dari π. Dengan mensubtitusi t=axb di integran, dapat dihasilkan bentuk integral yang lebih umum,0xneaxbdx=Γ((n+1)/b)ba(n+1)/b

Perumuman

Integral dari fungsi Gauss

Templat:Main Integral dari sebarang fungsi Gauss adalah

ea(x+b)2dx=πa.

Integral di atas mempunyai bentuk alternatif, yaitu

eax2+bx+cdx=πaeb24a+c.

Bentuk ini berguna dalam menghitung ekspektasi dari beberapa distribusi probabilitas kontinu yang berkaitan dengan distribusi normal; seperti distribusi log-normal, sebagai contoh.

Perumuman fungsional dan dimensi-Templat:Math

Templat:Main

Misalkan A adalah matriks presisi Templat:Math yang simetrik dan definit positif, yang dihasilkan dari invers matriks kovarians. Dapat ditunjukkannexp(12i,j=1nAijxixj)dnx=nexp(12x𝖳Ax)dnx=(2π)ndetA=1det(A/2π)=det(2πA1)Dengan melengkapi kuadrat, bentuk di atas dapat diperumum menjadi nexp(12x𝖳Ax+b𝖳x+c)dnx=det(2πA1)e12b𝖳A1b+cFakta ini diterapkan dalam studi terkait distribusi normal multivariat. Selain itu,xk1xk2Nexp(12i,j=1nAijxixj)dnx=(2π)ndetA12NN!σS2N(A1)kσ(1)kσ(2)(A1)kσ(2N1)kσ(2N) dengan σ menyatakan permutasi dari {1,,2N} dan faktor tambahan di ruas kanan adalah hasil penjumlahan atas semua pasangan kombinatorik {1,,2N} dari N salinan A1..

Alternatif lain,[3]f(x)exp(12i,j=1nAijxixj)dnx=(2π)ndetAexp(12i,j=1n(A1)ijxixj)f(x)|x=0Untuk suatu fungsi analitik f, mengasumsikan pertumbuhan fungsi tersebut memenuhi suatu batasan yang masuk akal, dan beberapa kriteria lainnya. Perpangkatan pada operator diferensial dipandang sebagai bentuk deret pangkat.

Perumuman dimensi-Templat:Math dengan suku linear

Jika A merupakan matriks simetrik definit-positif, maka (dengan asumsi bahwa semuanya adalah vektor kolom):e12i,j=1nAijxixj+i=1nBixidnx=e12xT𝐀x+BTxdnx=(2π)ndetAe12BT𝐀1B.

Integral dengan bentuk yang serupa

Misalkan n adalah bilangan bulat positif dan !! menyatakan faktorial ganda. Beberapa integral berikut memiki bentuk yang mirip dengan integral Gauss:0x2nex2a2dx=πa2n+1(2n1)!!2n+10x2n+1ex2a2dx=n!2a2n+20x2neax2dx=(2n1)!!an2n+1πa0x2n+1eax2dx=n!2an+10xneax2dx=Γ(n+12)2an+12

Sebuah cara mudah untuk menghasilkan bentuk-bentuk tersebut adalah dengan mendiferensialkannya terhadap variabel integrasi:

x2neαx2dx=(1)nnαneαx2dx=(1)nnαneαx2dx=π(1)nnαnα12=πα(2n1)!!(2α)n

Cara lain untuk mendapatkannya adalah dengan menggunakan integral parsial dan menemukan relasi pengulangan.

Polinomial tingkat tinggi

Menerapkan perubahan basis linier memperlihatkan bahwa integral dari eksponensial dari polinomial homogen pada n variabel hanya dapat bergantung pada invarian-SL(n) dari polinomial. Salah satu invarian tersebut adalah diskriminan, akar fungsi yang menandai singularitas integral. Sayangnya, integral tersebut juga dapat bergantung pada invarian lainnya.[4]

Lihat pula

Referensi

Templat:Reflist

Daftar pustaka