Teorema apit

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Short description Templat:More citations needed

Ilustrasi teorema apit, dengan fungsi berwarna biru, diapit oleh fungsi berwarna hijau dan merah.

Dalam kalkulus, teorema apit merupakan teorema yang melibatkan limit pada suatu fungsi yang diapit oleh dua fungsi lain sehingga ketiga fungsi tersebut memiliki nilai limit yang sama.[1] Sebagai ilustrasi, dapat terlihat pada gambar di samping bahwa fungsi yang berwarna biru diapit dari atas oleh fungsi yang berwarna hijau dan di apit dari bawah oleh fungsi yang berwarna merah.

Teorema apit sering digunakan pada bidang kalkulus dan analisis matematika untuk mencari nilai limit dengan cara membandingkannya dengan dua fungsi lain yang nilai limitnya diketahui. Teorema ini pertama kali digunakan secara geometris oleh matematikawan Archimedes dan Eudoksos untuk menghitung nilai π, yang kemudian dirumuskan menggunakan notasi modern oleh Carl Friedrich Gauss.

Pernyataan

Teorema apit secara formal dapat dinyatakan sebagai berikut:[2][3]

Templat:Math theorem

  • Fungsi f dan h (berturut-turut) disebut sebagai batas bawah dan atas dari fungsi g
  • Titik x=c tidak diharuskan berada pada interior dari I. Jika x=c adalah titik ujung dari I, maka limit di atas adalah limit kiri atau limit kanan.
  • Pernyataan serupa juga berlaku untuk selang takhingga. Sebagai contoh, jika I=(0,), maka teorema apit dapat digunakan dengan mengambil limit saat x mendekati

Bukti

Supremum dan Infimum

Menurut hipotesis di atas, maka

  • f(x)infg(x), dan
  • supg(x)h(x)

Oleh karena infg(x)g(x)supg(x), maka dengan mengambil limit saat x mendekati c, diperoleh rantai pertidaksamaan

limxcf(x)lim infxcg(x)limxcg(x)lim supxcg(x)limxch(x)Templat:Citation needed

Perhatikan bahwa limxcf(x)=L=limxch(x), sehingga rantai pertidaksamaan di atas menjadi rantai persamaan, maka dapat disimpulkan bahwa limxcg(x)=L

Definisi (ε, δ) dari limit

Diketahui limxcf(x)=L dan limxch(x)=L. Jika diberikan suatu ε>0, maka

  • (δ1>0)(0|xc|δ1)(|f(x)L|<ε)
  • (δ2>0)(0|xc|δ2)(|h(x)L|<ε)

Oleh karena pertidaksamaan |a|b ekuivalen dengan pertidaksamaan bab, dengan memilih δ=min{δ1,δ2}, maka diperoleh rantai pertidaksamaan

f(x)g(x)h(x)f(x)Lg(x)Lh(x)Lεf(x)Lg(x)Lh(x)Lε

yang mengakibatkan εg(x)Lε (atau menggunakan tanda mutlak, |g(x)L|ε). Sehingga, terbukti bahwa limxcg(x)=L.[4] Q.E.D.

Teorema apit untuk barisan

Ilustrasi teorema apit untuk barisan.

Teorema ini juga dapat diterapkan pada barisan. Misalkan Pn dan Rn adalah barisan yang konvergen ke L dan Qn adalah suatu barisan. Jika terdapat suatu bilangan k sedemikian sehingga berlaku

PnQnRn

untuk setiap nilai nk, maka barisan Qn juga konvergen ke L.[5][6]

Bukti

Pernyataan di atas dapat dibuktikan dengan cara serupa seperti sebelumnya. Diketahui Pn dan Rn sama-sama konvergen ke L. Jika diberikan suatu ε>0, maka

  • (k1)(nk1)(|PnL|<ε)
  • (k2)(nk2)(|RnL|<ε)
  • (k3)(nk3)(PnQnRn)

Oleh karena pertidaksamaan |a|b ekuivalen dengan pertidaksamaan bab, dengan memilih k=max{k1,k2,k3}, maka diperoleh rantai pertidaksamaan

PnQnRnPnLQnLRnLεPnLQnLRnLε

yang mengakibatkan εQnLε (atau menggunakan tanda mutlak, |QnL|ε). Sehingga, terbukti bahwa barisan Qn juga akan konvergen ke L.

Contoh permasalahan

Contoh pertama

Fungsi x2sin(1x) diapit saat nilai x nya menuju 0

Nilai limit dari limx0x2sin(1x) tidak dapat dicari dengan menggunakan sifat perkalian dari limit, yaitu limxa(f(x)g(x))=(limxaf(x))(limxag(x))

sebab nilai limx0sin(1x) tidak ada. Akan tetapi, perhatikan bahwa berlaku pertidaksamaan

1sinθ1

untuk setiap bilangan riil θ. Dengan memilih θ=1x, maka didapatkan rantai pertidaksamaan

1sin(1x)1x2x2sin(1x)x2limx0x2limx0x2sin(1x)limx0x20limx0x2sin(1x)0

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa limx0x2sin(1x)

Templat:Collapse top Baris kedua diperoleh dengan mengalikan semua ruas pertidaksamaannya dengan x2. Tanda pertidaksamaan pada baris kedua tidak berubah, sebab nilai x2 selalu non-negatif.

Oleh karena limx0x2=0 dan limx0x2=0, maka menurut teorema apit, nilai limx0x2sin(1x) haruslah 0 juga. Templat:Collapse bottom

Contoh kedua

Ilustrasi geometris untuk membuktikan
limx0sinxx=1danlimx01cosxx=0

Salah satu contoh yang paling terkenal mengenai pencarian limit melalui proses penghimpitan adalah pembuktian nilai limx0sinxx=1danlimx01cosxx=0

Untuk membuktikan hasil pertama, dapat dengan mudah terlihat (dengan menggunakan ilustrasi geometris di bagian kanan) bahwaTemplat:Citation needed

Luas segitiga ADBLuas juring ADBLuas segitiga ADF

sehingga diperoleh rantai pertidaksamaan 12aADBtADBkπr212aADFtADF[4pt]121sinxx2ππ(1)2121tanx[4pt]sinxxsinxcosx[4pt]1xsinx1cosx[4pt]1(1)1(xsinx)1(1cosx)[4pt]1sinxxcosx

untuk nilai x yang cukup dekat dengan 0. Oleh karena fungsi kosinus (cosx) dan fungsi sinc (sinxx) sama-sama merupakan fungsi genap, maka pertidaksamaan di atas juga berlaku untuk nilai x negatif. Dengan mengambil nilai limit saat x mendekati 0, maka didapatkan limx0sinxx=1

Untuk membuktikan hasil kedua, dengan menggunakan ilustrasi yang sama, perhatikan bahwa AB dan AD sama-sama merupakan jari-jari lingkaran, sehingga segitiga ABD merupakan segitiga sama kaki. Oleh karena BAD=x, maka didapatkan ADB=12(360x). Akibatnya,

EBD=x2

Sehingga,

0DBDB0DBx01x1(DB)0(DE)x(DE)(DB)01cosxxsin(x2)

untuk nilai x positif yang cukup dekat dengan 0. Oleh karena fungsi 1cosxx dan fungsi sinus sin(x2) sama-sama merupakan fungsi ganjil, maka pertidaksamaan di atas akan menjadi

sin(x2)1cosxx0

yang berlaku untuk nilai x negatif yang cukup dekat dengan 0. Dengan mengambil nilai limit saat x mendekati 0 dari kiri dan dari kanan, maka didapatkan limx01cosxx=0

Templat:Collapse top Dengan menggunakan identitas Pythagoras beserta informasi limx0sinxx=1 yang telah diperoleh sebelumnya, maka didapatkan

limx01cosxx=limx01cosxx1+cosx1+cosx=limx01cos2xx(1+cosx)=limx0sin2xx(1+cosx)=limx0sinxxsinx1+cosx=(limx0sinxx)(limx0sinx1+cosx)=10

Templat:Collapse bottom

Kedua nilai limit ini digunakan untuk membuktikan turunan dari fungsi sinus adalah fungsi kosinus.

Contoh ketiga

Proses penghimpitan juga dapat digunakan untuk membuktikan ddθtanθ=sec2θ

Ilustrasi geometris untuk membuktikan ddθtanθ=sec2θ

Berikut adalah penjelasan ilustrasi di bagian kanan :

  • Konstruksikan lingkaran satuan yang berpusat pada titik asal beserta garis x=1 dan garis y=(tanθ)x, untuk suatu parameter θ.
    • Dengan bantuan identitas Pythagoras, maka diperoleh jarak titik (0,0) dengan titik (1,tanθ) adalah secθ.
  • Kemudian, dikonstruksikan lingkaran berjari-jari secθ dengan pusat yang sama.
  • Lakukan hal serupa untuk sudut θ+Δθ

Perhatikan juring lingkaran yang berjari-jari secθ. Saat Δθ mendekati 0, bagian busur lingkaran nya akan mendekati garis lurus, sehingga luas juringnya dapat didekati dengan bangun segitiga. Jika panjang busurnya (yaitu secθΔθ) dijadikan sebagai alas segitiga, maka tinggi segitiganya adalah jari-jari lingkaran (yaitu secθ), sehingga diperoleh

L1=12sec2θΔθ

Sekarang perhatikan juring lingkaran yang berjari-jari secθ+Δθ. Dengan argumentasi serupa, maka dapat dengan mudah ditunjukkan bahwa luas juringnya (yang dinotasikan dengan L2) adalah

L2=12sec2(θ+Δθ)Δθ

Bangun yang akan dihimpit oleh L1 dan L2 adalah segitiga yang memiliki titik sudut pada koordinat (0,0),(1,tanθ), dan (1,tan(θ+Δθ)). Jika tinggi segitiganya adalah 1 satuan, maka panjang alasnya adalah tan(θ+Δθ)tanθ, sehingga luas segitiganya ialah

L=12(tan(θ+Δθ)tanθ)

Akibatnya, diperoleh rantai pertidaksamaan

L1LL212sec2θΔθ12(tan(θ+Δθ)tanθ)12sec2(θ+Δθ)Δθsec2θtan(θ+Δθ)tanθΔθsec2(θ+Δθ)

dengan asumsi bahwa Δθ>0. Apabila Δθ<0, maka didapatkan sec2(θ+Δθ)tanθtan(θ+Δθ)Δθsec2θ

Pada kedua kasus di atas, ekspresi pertama dan ketiga sama-sama mendekati sec2θ saat Δθ mendekati 0, sedangkan ekspresi di tengah akan mendekati ddθtanθ saat Δθ mendekati 0, sehingga terbukti bahwa nilai ddθtanθ=sec2θ menggunakan teorema apit.

Contoh keempat

Teorema apit masih dapat digunakan pada kalkulus multivariabel, namun batas bawah (dan batas atas) fungsinya harus berada di bawah (dan di atas) nilai fungsinya untuk setiap persekitaran titik yang akan diselidiki, bukan untuk suatu lintasan tertentu saja.[7] Misalnya, nilai

lim(x,y)(0,0)x2yx2+y2

terbatas ke atas oleh fungsi f(x,y)=|y| dan terbatas ke bawah oleh fungsi f(x,y)=|y| untuk setiap titik pada persekitaran (0,0).

Templat:Collapse top Perhatikan bahwa y20 untuk setiap bilangan riil y. Akibatnya, 0y20x2x2+y20x2x2+y21

Dengan menggunakan pertidaksamaan |y|y|y| yang berlaku untuk setiap bilangan riil y, maka didapatkan |y|x2yx2+y2|y| Templat:Collapse bottom

Oleh karena lim(x,y)(0,0)|y|=0 dan lim(x,y)(0,0)|y|=0, maka menurut teorema apit,

lim(x,y)(0,0)x2yx2+y2=0

Referensi

Pranala luar

Templat:Portal bar