Substitusi tangen setengah sudut

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Dalam integral kalculus, substitusi tangen setengah sudut adalah teknik pergantian variabel untuk menyelesaikan integral tak tentu, yang mengubah fungsi rasional dari fungsi trigonometri terhadap x menjadi fungsi rasional biasa terhadap t dengan menetapkan t=tanx2. Ini adalah proyeksi stereografik satu dimensi dari lingkaran satuan yang diparameterkan oleh ukuran sudut ke garis bilangan real. Rumus umum[1] transformasinya ialah:

f(sinx,cosx)dx=f(2t1+t2,1t21+t2)2dt1+t2.

Tangen setengah sudut itu penting dalam trigonometri bola dan kadang dikenal pada abad ke-17 sebagai setengah tangen atau semi-tangen.[2] Leonhard Euler menggunakan substitusi ini untuk menyelesaikan integral dx/(a+bcosx) dalam buku cetak integral kalkulus tahun 1768 miliknya,[3] dan Adrien-Marie Legendre menjelaskan metodenya secara umum pada 1817.[4]

Substitusi ini dijelaskan pada sebagian besar buku integral kalkulus sejak akhir abad ke-19, biasanya tanpa nama khusus.[5] Substitusi ini dikenal dalam Rusia sebagai substitusi trigonometri universal (universal trigonometry substitution),[6] dan dikenal juga variasi nama seperti substitusi setengah tangen atau substitusi sudut paruh. Substitusi ini terkadang salah dikaitkan sebagai substitusi Weierstrass.[7] Michael Spivak menyebutnya "substitusi terlicik sedunia".[8]

Substitusi

Dengan memperkenalkan variabel baru t=tanx2, fungsi sinus dan kosinus dapat dinyatakan sebagai fungsi rasional terhadap t, dan dx dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian dt dengan fungsi rasional terhadap t, sebagai berikut: sinx=2t1+t2,cosx=1t21+t2,dandx=21+t2dt.

Penurunan rumus

Dengan menggunakan rumus sudut rangkap sebagai pembilang, dan penggunaan identitas Pythagoras sebagai penyebut, lalu membagi pembilang dan penyebutnya dengan cos2x2, maka diperoleh

sinx=2sinx2cosx2cos2x2+sin2x2=2tanx21+tan2x2=2t1+t2,cosx=cos2x2sin2x2cos2x2+sin2x2=1tan2x21+tan2x2=1t21+t2.

Dan terakhir, karena t=tanx2, kaidah pendiferensialan mengakibatkan

dt=12(1+tan2x2)dx=1+t22dx,

sehingga

dx=21+t2dt.

Contoh

Integral dari kosekan

cscxdx=dxsinx=(1+t22t)(21+t2)dtt=tanx2=dtt=ln|t|+C=ln|tanx2|+C.

Jawaban di atas bisa dikonfirmasi menggunakan metode standar dalam mencari integral kosekan dengan mengalikan bagian pembilang dan penyebutnya dengan cscxcotx lalu melakukan substitusi u=cscxcotx, du=(cscxcotx+csc2x)dx. cscxdx=cscx(cscxcotx)cscxcotxdx=(csc2xcscxcotx)dxcscxcotxu=cscxcotx=duu=ln|u|+C=ln|cscxcotx|+C.

Kedua jawaban ini adalah sama, karena cscxcotx=tanx2:

cscxcotx=1sinxcosxsinx=1+t22t1t21+t21+t22tt=tanx2=2t22t=t=tanx2

Integral fungsi sekan dapat dicari dengan cara yang serupa.

Integral tentu

02πdx2+cosx=0πdx2+cosx+π2πdx2+cosx=02dt3+t2+02dt3+t2t=tanx2{x0+t0xπtxπ+tx2πt0=2dt3+t2=23du1+u2t=u3=2π3.

Pada baris pertama, kedua batas integralnya tidak bisa langsung diganti menjadi t=0. Titik singularnya (pada kasus ini, asimtot vertikal) dengan t=tanx2 pada saat x=π harus diperhitungkan. Cara lainnya adalah selesaikan dulu integral tak tentunya, lalu terapkan batas integrasinya. dx2+cosx=12+1t21+t22dtt2+1t=tanx2=2dt2(t2+1)+(1t2)=2dtt2+3=23dt(t/3)2+1u=t/3=23duu2+1tanθ=u=23cos2θsec2θdθ=23dθ=23θ+C=23arctan(t3)+C=23arctan(tanx23)+C02πdx2+cosx=0πdx2+cosx+π2πdx2+cosx=limmπ0mdx2+cosx+limnπ+n2πdx2+cosx=limmπ23arctan(tanx23)|0m+limnπ+23arctan(tanx23)|n2π=23((limmπarctan(tanx23)arctan(tan023))+(arctan(tan2π23)limnπ+arctan(tann23)))=23((π20)+(0(π2)))=2π3 yang merupakan jawaban yang sama seperti cara sebelumnya.

Sinus dan kosinus bersamaan

dxacosx+bsinx+c=1a(1t21+t2)+b(2tt2+1)+c21+t2dt=2a(1t2)+2bt+c(t2+1)dt=2(ca)t2+2bt+(c+a)dt=2(ca)(ca)2t2+2b(ca)t+(c+a)(ca)dt=2(ca)((ca)t)2+2b(ca)t+b2b2+c2a2dt=2(ca)((ca)t+b)2+c2(a2+b2)dt

dengan asumsi nilai ac. Nilai c2(a2+b2) akan diasumsikan positif (sehingga substitusi yang relevan digunakan ialah substitusi trigonometri tangen. Jika c2(a2+b2)<0, maka substitusi trigonometri yang dipilih ialah fungsi sekan). Misalkan (ca)t+b=c2(a2+b2)tanθ, maka (ca)dt=c2(a2+b2)sec2θdθ

dxacosx+bsinx+c=2(ca)((ca)t+b)2+c2(a2+b2)dt=2(c2(a2+b2)tanθ)2+c2(a2+b2)c2(a2+b2)sec2θdθ=2(c2(a2+b2))(tan2θ+1)c2(a2+b2)sec2θdθ=2c2(a2+b2)c2(a2+b2)sec2θtan2θ+1dθ=2c2(a2+b2)dθ=2c2(a2+b2)θ+C

Oleh karena (ca)t+b=c2(a2+b2)tanθ dan t=tanx2, maka diperoleh :

c2(a2+b2)catanθ=t+bcac2(a2+b2)tanθ=(ca)tan(x2)+btanθ=(ca)tan(x2)+bc2(a2+b2)θ=arctan((ca)tanx2+bc2(a2+b2) )dxacosx+bsinx+c=2c2(a2+b2)θ+C=2c2(a2+b2)arctan((ca)tan(x2)+bc2(a2+b2))+C

Geometri

Substitusi tangen setengah sudut memparameterkan lingkaran satuan yang berpusat pada  (0, 0). Dari pada +∞ dan −∞, hanya ada ∞, pada kedua ujung garis bilangan riil. Hal ini seringkali lumrah saat berhadapan dengan fungsi rasional dan dengan fungsi trigonometri.

Saat nilai x berganti, titik (cos x, sin x) berulang kali mengitari lingkaran satuan yang berpusat pada titik  (0, 0). Titik

(1t21+t2,2t1+t2)

hanya sekali mengitari lingkaran saat t berganti nilai dari −∞ menuju  +∞, dan tidak pernah menyentuh titik  (−1, 0), yaitu limit saat t mendekati  ±∞. Saat t berganti nilai dari −∞ ke −1, titik yang ditentukan oleh t melewati bagian lingkaran pada kuadran ketiga, dari (−1, 0) ke  (0, −1). Saat t berganti nilai dari −1 ke  0, titiknya melewati bagian lingkaran pada kuadran keempat, dari (0, −1) ke  (1, 0). Saat t berganti nilai dari 0 ke 1, titiknya melewati bagian lingkaran pada kuadran pertama, dari (1, 0) ke  (0, 1). Terakhir, saat t berganti nilai dari 1 ke  +∞, titiknya melewati bagian lingkaran pada kuadran kedua, dari (0, 1) ke  (−1, 0).

Berikut adalah sudut pandang geometris yang lain. Buatlah lingkaran satuan, dan misalkan P adalah titik Templat:Nowrap. Sebuah garis yang melewati P (kecuali garis vertikal) ditentukan oleh kemiringannya. Nah, setiap garis tersebut (kecuali garis vertikal) memotong lingkaran satuan pada tepat dua titik, yang salah satunya merupakan titik P. Hal ini dapat dipandang sebagai sebuah fungsi yang memetakan titik pada lingkaran satuan ke kemiringan. Fungsi trigonometri sendiri adalah fungsi yang memetakan sudut ke titik pada lingkaran satuan, dan dengan menyatukan kedua fungsi ini, maka diperoleh sebuah fungsi yang memetakan sudut ke kemiringan.

Galeri


Fungsi hiperbolik

Sama seperti sifat lain yang dimiliki fungsi trigonometri dan fungsi hiperbolik, identitas hiperbolik dapat digunakan untuk mengonstruksikan substitusi yang serupa, t=tanhx2:

sinhx=2t1t2,coshx=1+t21t2,tanhx=2t1+t2,cothx=1+t22t,sechx=1t21+t2,cschx=1t22t,dandx=21t2dt.

Lihat juga

Bacaan lebih lanjut

Catatan dan Referensi

Templat:Reflist

Pranala luar

  1. Fungsi trigonometri lainnya dapat ditulis sebagai fungsi sinus dan kosinus.
  2. Templat:Cite book p. 73
  3. Templat:Cite book E342, Terjemahan bahasa Inggris oleh Ian Bruce.
  4. Templat:Cite book p. 245–246.
  5. Sebagai contoh,
  6. Templat:Cite book p. 379
  7. James Stewart menyinggung Karl Weierstrass saat membicarakan substitusi tersebut dalam buku cetak kalkulus populer miliknya, yang terbit pertama kali tahun 1987:

    Templat:Cite book

    Penulis setelahnya, menyitasi Stewart, terkadang merujuk ini sebagai Substitusi Weierstrass, misalnya:

    Templat:Cite journal

    Templat:Cite book

    Templat:Cite web

    Stewart tidak memberikan bukti for the attribution to Weierstrass. Substitusi yang mirip muncul dalam Weierstrass’s Mathematical Works, from an 1875 lecture dimana Weierstrass credits Carl Gauss (1818) dengan ide untuk menyelesaikan integral dalam bentuk dψH(sinψ,cosψ)/G(sinψ,cosψ) dengan substitusi t=cotψ2.

    Templat:Cite book

  8. Templat:Cite book