Deret harmonik (matematika)

Dari testwiki
Revisi sejak 3 Desember 2024 05.30 oleh imported>Akuindo (Pranala luar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Dalam matematika, deret harmonik adalah deret takhingga divergen

n=11n=1+12+13+14+15+.

Namanya diturunkan dari konsep nada tambahan, atau harmonik dalam musikː panjang gelombangnya dari nada tambahan dari sebuah dawai yang bergetar adalah 12, 13, 14, dst., dari panjang gelombang dasar dawai. Setiap suku dari deretnya setelah pertamanya adalah purata harmonik dari suku-suku tetangga, frasa purata harmonik juga diturunkan dari musik.

Sejarah

Divergensi dari deret harmonik pertama kali dibuktikan dalam abad ke-14 oleh Nicole Oresme,[1] tetapi prestasi ini jatuh dalam ketidakjelasan. Bukti-bukti diberikan dalam abad ke-17 oleh Pietro Mengoli[2] dan oleh Johann Bernoulli,[3] bukti terakhir dipublikasikan dan dipopulerkan oleh saudara laki-lakinya Jacob Bernoulli.[4][5]

Menurut sejarah, barisan harmonik memiliki popularitas tertentu dengan arsitek-arsitek. Ini sangat khusus dalam periode Barok, ketika arsitek-arsitek menggunakan mereka untuk medirikan proporsi denah lantai, ketinggian, dan untuk membangun hubungan harmonik antara detail arsitektur interior dan eksterior gereja dan istana.[6]

Divergensi

Terdapat beberapa bukti-bukti terkenal dari kedivergenan dari deret harmonik. Beberapa dari mereka diberikan di bawah.

Uji perbandingan

Salah satu cara untuk membuktikan kedivergenan adalah membandingkan deret harmonik dengan deret divrergen, dimana setiap penyebut digantikan dengan pangkat dari dua terbesar berikutnyaː

1+12+13+14+15+16+17+18+19+1+12+1𝟒+14+1𝟖+1𝟖+1𝟖+18+1𝟏𝟔+

Setiap suku darai deret harmonik lebih besar atau sama dengan suku yang sesuai dari deret kedua, dan oleh karena itu jumlah dari deret harmonik harus lebih besar dariada sama dengan jumlah dari deret kedua. Namun, jumlah dari deret kedua adalah takhinggaː

1+(12)+(14+14)+(18+18+18+18)+(116++116)+=1+12+12+12+12+=.

Itu diikuti (oleh uji perbandingan) bahwa jumlah dari deret harmonik harus takhingga juga. Lebih tepatnya, perbandingan di atas membuktikan bahwa

n=12k1n1+k2

untuk setiap bilangan bulat positif k.

Bukti ini, diusulkan oleh Nikol Oresme pada tahun 1350, dianggap oleh banyak orang di komunitas matematikaTemplat:By whom menjadi titik tertinggi di matematika abad pertengahan. Ini masih menjadi bukti standar yang diajarkan di kelas matematika saat ini. Uji kondensansi Cauchy adalah sebuah generalisasi dari argumen ini.

Uji integral

Ilustrasi dari uji integral.

Ini memungkinkan untuk membuktikan bahwa deret harmonik divetgen dengan membandingkan jumlahnya dengan sebuah integral takwajar. Secara khusu, tinjau susunan persegi panjang-persegi panjang yang diberikan dalam gambar di sebelah kanan. Setiap persegi panjang adalah 1 satuan lebar dan 1n satuan panjang, jadi luas total dari jumlah takhingga persegi panjang adalah jumlah dari deret harmonik.

luaspersegi panjang=1+12+13+14+15+Sebagai tambahan, luas total di bawah kurva y=1x dari 1 ke takhingga diberikan oleh sebuah integral takwajar divergen.ː

luas dibawahkurva=11xdx=.

Karena luas ini menyeluruh terkandung dalam persegi panjang, luas total dari persegi panjang harus takhingga juga. Lebih tepatnya, ini membuktikan bahwa

n=1k1n>1k+11xdx=ln(k+1).

Generalisasi argumen ini dikenal sebagai uji integral.

Rerata kedivergensi

Deret harmonik divergen secara perlahan. Sebagai contoh, jumlah dari suku 1043 pertama kurang dari 100.[7] Ini dikarenakan jumlah parsial dari deretnya memiliki pertumbuhan logaritmik. Khususnya,

n=1k1n=lnk+γ+εk(lnk)+1

dimana γ adalah konstanta Euler–Mascheroni dan εk12k yang mendekati karena k menuju takhingga Leonhard Euler membuktikan baik ini dan juga fakta yang lebih mencolok bahwa jumlah yang mencakup kebalikan bilangan prima juga divergen, yaitu

p bilangan prima 1p=12+13+15+17+111+113+117+=.

Jumlah parsial

Templat:Small
Templat:Mvar Jumlah parsial dari deret harmonik, Templat:Mvar
diekspresikan sebagai sebuah pecahan desimal ukuran relatif
1 1 Templat:0Templat:Bartable
2 3 /2 Templat:0Templat:Bartable
3 11 /6 ~Templat:Bartable
4 25 /12 ~Templat:Bartable
5 137 /60 ~Templat:Bartable
6 49 /20 Templat:0Templat:Bartable
7 363 /140 ~Templat:Bartable
8 761 /280 ~Templat:Bartable
9 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
10 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
11 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
12 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
13 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
14 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
15 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
16 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
17 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
18 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
19 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
20 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
21 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
22 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
23 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
24 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
25 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
26 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
27 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
28 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
29 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable
30 Templat:Val /Templat:Val ~Templat:Bartable

Jumlah-jumlah parsial terhingga dari deret harmonik divergen,

Hn=k=1n1k,

disebut bilangan harmonik

Selisih antara Hn dan lnn konvergen dengan konstanta Euler–Mascheroni. Selisih antara setiap dua bilangan harmonik tidak pernah sebuah bilangan bulat. Tidak ada bilangan harmonik adalah bilangan bulat, kecuali untuk H1=1.[8]Templat:Rp[9]Templat:Rp

Deret yang berkaitan

Deret harmonik bolak-balik

Jumlah parsial empat belas pertama dari deret harmonik bergantian (segmen garis berwarna hitam) menunjukkan kekonvergenan pada logaritma natural 2 (garis berwarna merah).

Deret

n=1(1)n+1n=112+1314+15

dikenal sebagai deret harmonik bolak-balik. Deret ini konvergen oleh uji deret bolak-balik. Khususnya, jumlahnya sama dengan logaritma natural 2ː

112+1314+15=ln2.

Deret harmonik bolak-balik, sementara konvergen bersyarat, tidak sepenuhnya konvergen: jika asuku-suku dalam deret diatur ulang secara sistematis, secara umum jumlahnya menjadi berbeda dan , bergantung pada penyusunan kembali, bahkan mungkin takhingga.

Rumus deret harmonik bolak-balik adalah sebuah kasus spesial dari deret Mercator, deret Taylor untuk logaritma natural.

Sebuah deret berkaitan bisa diturunkan dari deret Taylor untuk arctangenː

n=0(1)n2n+1=113+1517+=π4.

Iini dikenal sebagai deret Leibniz.

Deret harmonik umum

Deret harmonik umum adalah dari bentuk

n=01an+b,

dimana a0 dan b adalah bilangna real, dan ba bukan nol atau sebuah bilangan bulat negatif.

Dengan uji perbandingan limit dengan deret harmonik, semua deret harmonik umum juga divergen.

Deret-p

Sebuah generalisasi dari deret harmonik adalah deret-p (atau deret hiperharmonik), didefinisikan sebagai

n=11np

untuk setiap bilangan real p. Ketika p=1, deret-p adalah deret harmonik, yang divergen. Baik itu uji integral atau uji kondensasi Cauchy menunjukkan bahwa deret-p konvergen untuk semua p>1 (dalam hal ini disebut deret lebih-harmonik) dan divergen untuk semua p1. Jika p>1 maka jumlah dari deret-p adalah ζ(p), yaitu fungsi zeta Riemann dievaluasi sebagai p

Masalah mencari jumlah untuk p=2 disebut masalah Basel; Leonhard Euler menunjukkan ini bernilai π26. Nilai dari jumlah untuk p=3 disebut konstanta Apéry, karena Roger Apéry membuktikan bahwa itu adalah sebuah bilangan irasional.

Deret-ln

Berkaitan dengan deret-p adalah deret-ln, didefinisikan sebagai

n=21n(lnn)p

untuk setiap bilangan real positif p. Ini bisa ditunjukkan oleh uji integral untuk divergen untuk p1 tetapi onvergen untuk semua p>1.

Deret-φ

Untuk setiap cembung, fungsi bernilai real φ seperti

lim supu0+φ(u2)φ(u)<12,

deret

n=1φ(1n)

konvergen.Templat:Citation needed

Deret harmonik acak

Deret harmonik acak

n=1snn,

dimana sn adalah independen, variabel acak terdistribusi identik yang mengambil nilai +1 dan 1 dengan propabilitas sama dengan 12, dikenal sebagai sebuah contoh dalam teori probabilitas dengan probabilitas 1. Fakta kekonvergenan ini adalah konsekuensi mudah dari teorema tiga deret Kolmogorov atau dari pertidaksamaan maksimal Kolmogorov yang terkait erat. Borin Schmuland dari Universitas Alberta lebih lanjut[10] memeriksa sifat-sifat dari deret harmonik acak, dan menunjukkan bahwa deret konvergen adalah sebuah variabel acak dengan beberapa sifat-sifat yang menarik. Khususnya, fungsi kepekatan probabilitas dari variabel acak ini dievalusi pada +2 atau pada 2 mengambil nilai 0.124 999 999 999 999 999 999 999 999 999 999 999 999 999 764, berbeda dari 18 kurang dari 1042. Makalah Schmuland menjelaskan mengapa probabilitas ini sangat dekat, tetapi tidak persis, 18. Nilai pasti dari probabilias ini diberikan oleh integral produk kosinus takhingga C2[11] dibagi oleh π.

Deret harmonik habis

Deret harmonik habis dimana semua dari suku-suku yang digit 9 muncul dimana saja dalampenyebut dihapus dapat ditampilkan untuk konvergen ke nilai 22.92067 66192 64150 34816..[12] Faktanya, ketika semua suku berisi setiap deretan bilangan tertentu (dalam setiap basis) dihilangkan, deretnya konvergen.[13]

Penerapan

Deret harmonik bisa berlawanan dengan intuisi siswa yang pertama kali menjumpainya, itu adalah sebuah deret divergen meskipun limit dari suku ke-n saat n menuju ke takhingga adalah nol. Kedivergenan dari deret harmonik juga merupakan sumber dari beberapa paradoks yang jelas. Salah satu dari contoh-contoh ini adalah "cacing di gelang karet".[14] Andaikan bahwa sebuah cacing merangkak di sekitar karet gelang satu meter dengan elastis takhingga pada saat yang sama saat karet gelang direngangkan terdistribusi secara merata. Jika cacing berjalan 1 cm per meint dan karetnya meregang 1 meter per menit, akankah cacing mencapai akhir dari gelang karet? Jawabannya. secara berlawanan, "ya", untuk setelah n menit, rasionya dari jarak berpergian oleh cacing dengan panjang totoal dari gelang karet adalah

1100k=1n1k.

(Faktanya rasio sebenarnya sedikit kurang dari penjumlahan ini karena gelang memanjang terus-menerus.)

Karena deeretnya menjadi besar secara sebarang saat n menjadi besar, akhirnya rasio ini harus melebihi 1, yang menyiratkan bahwa cacing mencapai akhir dari gelang karet. Namun, nilai n di mana ini terjadi harus sangat besar; sekitar e100, sebuah bilangan melebihi 1043 menit (1037 tahun). Meskipun deret harmonik divergen, itu melakukannya dengan sangat lambat.

Masalah lainnya melibatkan deret harmonik adalah masalah jip, yang (dalam satu bentuk) menanyakan berapa total bahan bakar yang dibutuhkan untuk sebuah jip dengan daya dukung bahan bakar yang terbatas untuk menyeberangi gurun, kemungkinan menyebabkan penurunan bahan bakar di sepanjang rute. Jarak yang bisa dilintasi dengan jumlah bahan bakar berkaitan dengan jumlah parsial dari deret harmonik, yang tumbuh secara logaritmik. Dan juga bahan bakar dibutuhkan meningkat secara eksponensial dengan jarak yang diinginkan.

Masalah penumpukan balok, balok-balok sejajar menurut jembatan pembelahan deret harmonik dari setiap lebar.

Contoh lain adalah masalah penumpukan balok, diberikan sebuah kumpulan domino yang identik, ini jelas mungkin untuk menumpukkan mereka pada tepi dari sebuah meja sehingga mereka menggantung di tepi dari meja tanpa jatuh. Hasil yang berlawanan dengan intuisi adalah bahwa salah satu bisa menumpukkan mereka sedemikian rupa untuk membuat bergantungan menjadi besar, asalkan ada domnio yang cukup.[14][15]

Sebuah contoh yang lebih sederhana, di samping itu, adalah perenang yang tetap menambahkan lebih banyak kecepatan ketika menyentuh tembok dari kolam. Perenang mulai melintasi sebuah kolam 10 meter pada sebuah kecepatan 2 m.s, dan dengan setiap lintasan, 2 m/s lainnya ditambahkan ke kecepatan. Dalam teori, kecepatan perenang adalah tak terbatas, tetapi jumlah lintasan yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan itu menjadi sangat besar; contohnya, untuk mencapai kecepatan cahaya (abaikan relativitas khusus), perenang membutuhkan untuk melintasi kolam 150 juta kali. Berbeda dengan jumlah besar ini, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah keceptan yang diberikan tergantung pada penjumlahan dari deretnya pada setiap diberikan jumlah lintasan kolam (berulang)ː

102k=1n1k.

Menghitung jumlah (secara berulang) menunjukkan bahwa untuk mencapai kecepatan cahaya, waktu yang dibutuhkan hanya 97 detik. Dengan melanjtukan melampaui titik ini (melebihi kecepatan cahaya, lagi abaikan relativitas khusus), waktu yang diambil untuk melintasi kolam pada kenyataannya akan mendekati nol saat jumlah berulang menjadi sangat besar, da meskipun waktu yang dibutuhkan untuk melintasi kolam muncul untuk cenderung ke nol (pada sebuah bilangan takhingga berulang), jumlah berulang (waktu yang diberikan untuk total lintasan kolam) akan tetap divergen pada sebuah divergen dengan kecepatan yang sangat lambat.

Lihat pula

Referensi

Templat:Reflist

Pranala luar

Templat:Topik kalkulus

  1. Templat:Cite book
  2. Templat:Cite bookMengoli's proof is by contradiction:
  3. Templat:Cite bookJohann Bernoulli's proof is also by contradiction. It uses a telescopic sum to represent each term Templat:Sfrac as
  4. Templat:Cite book
  5. Templat:Cite bookFrom p. 250, prop. 16:
  6. Templat:Cite book
  7. Templat:Cite OEIS
  8. Julian Havil, Gamma: Exploring Euler’s Constant, Princeton University Press, 2009.
  9. Thomas J. Osler, “Partial sums of series that cannot be an integer”, The Mathematical Gazette 96, November 2012, 515–519. https://www.jstor.org/stable/24496876?seq=1#page_scan_tab_contents
  10. Templat:Cite journal
  11. Templat:MathWorld
  12. Templat:Cite journal
  13. Templat:Cite journal
  14. 14,0 14,1 Templat:Citation
  15. Templat:Cite journal