Teorema bilangan prima

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Periksaterjemahan Templat:Short description Dalam teori bilangan, teorema bilangan prima (TBP) menjelaskan asimtotik, distibusi dari bilangan prima di antara bilangan bulat positif. Teorema ini dibuktikan secara independen oleh Jacques Hadamard dan Charles Jean de la Vallée Poussin pada tahun 1896 menggunakan ide-ide yang diperkenalkan oleh Bernhard Riemann (khususnya, fungsi zeta Riemann).

Distribusi pertama yang ditemukan adalah π(N)Nln(N), dimana π(N) adalah fungsi penghitungan bilangan prima dan ln(N) adalah logaritma alami . Ini berarti, untuk yang cukup besar, kemungkinan bahwa sebuah bilangan bulat acak tidak lebih besar dari N adalah bilangan prima yang sangat dekat ke 1ln(N). Karena itu, sebuah bilangan bulat acak dengan paling banyak 2n digit (untuk n yang cukup besar) kemungkinannya sekitar setengahnya menjadi bilangan prima sebagai bilangan bulat acak dengan paling banyak n digit.

Sebagai contoh, antara bilangan bulat positif paling banyak 1000 digit, sekitar satu dari 2300 adalah bilangan prima (ln(101000)2302.6), sedangkan di antara bilangan bulat paling banyak 2000 digit, sekitar satu dari 4600 adalah bilangan prima (ln(102000)4605.2). Dengan kata lain, jarak rata-rata antara bilangan prima berurutan sekitar bilangan bulat N pertama kira-kira ln(N).[1]

Pernyataan

Grafik tersebut menunjukkan bahwa rasio dari fungsi penghitungan bilangan prima π(x) hingga dua dari perkiraannya xlnx dan Li(x). Ketika x meningkat (perhatikan sumbu x adalah logaritmik), kedua rasionya menuju 1. Rasio untuk xlnx konvergen dari atas sangat lambat, sedangkan rasio untuk Li(x) konvergen lebih cepat dari bawah.
Plot log menunjukkan galat absolut xlogx dan Li(x), dua aporksimasi ke fungsi penghitungan prima π(x). Tidak seperti rasio, selisih antara π(x) dan xlogx meningkat tanpa batas saat x meningkat. Di samping itu, Li(x)π(x) bertukar tanda berkali-kali.

Misalkan π(x) adalah fungsi penghitung bilangan prima yang memberikan bilangan prima kurang dari sama dengan x, untuk setiap bilangan real x. Misalnya, π(10)=4 karena terdapat empat bilangan prima (2, 3, 5, dan 7) kurang dari sama dengan 10. Teorema bilangan prima kemudian menyatakan bahwa xlnx adalah sebuah aprokismasi yang baik untuk π(x), dalam arti bahwa limit dari hasil bagi dari dua fungsi π(x) dan xlnx saat x meningkat tanpa batas adalah 1ː

limxπ(x)[xln(x)]=1 ,

Ini dikenal sebagai hukum asimtotik distribusi bilangan prima. Dengan menggunakan notasi asimtotik, hasil ini dapat dikemukakan kembali sebagai

π(x)xlogx.

Notasi ini (dan teoremanya) tidak mengatakan apapun tentang limit dan selisih dari dua fungsi saat x meningkat tanpa batas. Sebagai gantinya, teoremanya mengatakan bahwa xlnx mendekati π(x) dalam arti bahwa galat relatif dari aprokismasi ini mendekati 0

Teorema bilangan prima setara dengan pernyataan bahwa bilangan prima pn ke-n memenuhiː

pnnln(n),

pengertian dari notasi asimtotik, lagi, bahwa galat relatif dari aproksimasi ini mendekati 0 saat n meningkat tanpa batas. Sebagai contoh, bilangan prima ke 2×1017 adalah 8 512 677 386 048 191 063,Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah. dan (2×1017)ln(2×1017) membulatkan ke 7 967 418 752 291 744 388, sebuah galat relatif sekitar 6.4%.

Seperti yang diuraikan di bawah, teorema bilangan prima juga setara dengan

limxϑ(x)x=limxψ(x)x=1,

dimana ϑ dan ψ adalah fungsi Chebyshev pertama dan kedua.

Sketsa bukti

ini adalah sebuah sketsa dari bukti yang disebut di salah satu kuliah Terence Tao.[2] Ide tersebut adalah untuk menghitung bilangan prima (atau sebuah himpunan yang terkait seperti himpunan dari pangkat-pangkat bilangan prima) dengan bobot untuk sampai pada sebuah fungsi dengan perilaku asimtotik yang lebih mulus. Yang paling umum seperti fungsi penghitungan rampat adalah fungsi Chebyshev.

ψ(x)=p is primepkx,lnp

Kadang-kadang, ini ditulis sebagai

ψ(x)=nxΛ(n),

dimana Λ(n) adalah fungsi von Mangoldt, yaitu

Λ(n)={logpjika n=pk untuk beberapa bilangan prima p dan bilangan bulat k1,0jika tidak.

Sekarang relatif mudah untuk memeriksa bahwa TBP setara dengan tujuannya bahwa

limxψ(x)x=1.

Memang, ini mengikuti dari perkiraan yang mudah

ψ(x)=pxlogplogxlogppxlogx=π(x)logx

dan (menggunakan notasi O besar) untuk setiap ε>0,

ψ(x)x1εpxlogpx1εpx(1ε)logx=(1ε)(π(x)+O(x1ε))logx.

Langkah selanjutnya adalah mencari sebuah representasi yang berguna untuk ψ(x). Misalkan ζ(s) menjadi sebuah fungsi zeta Riemann. Ini bisa menunjukkan bahwa ζ(s) berakitan dengan fungsi von Mangoldt Λ(n),

ζ(s)ζ(s)=n=1Λ(n)ns.

Sebuah analisis yang rumit dari persamaan ini dan sifat-sifat yang terkati dengan fungsi zeta, menggunakan transformasi Mellin dan rumus Perron, menunjukkkan bahwa untuk bukan bilangan bulat x persamaan

ψ(x)=xρxρρlog(2π)berlaku, dimana jumlah di atas semuanya nol (trivial dan nontrivial) dari fungsi zeta. Rumus yang mencolok ini adalah salah satu yang disebut rumus eksplisit teori bilangan, dan sudah menunjukkan dari hasil yang kita buktikan, sejak suku x (diklaim menjadi perbaikan urutan asimtotik ψ(x)) muncul pada sebelah kanan, diikuti oleh (agaknya) suku asimtotik urutan lebih rendah.

Langkah selanjutnya dalam bukti melibatkan sebuah studi dari nol dari fungsi zeta. Nol trivial 2,4,6,8, bisa ditangani secara terpisahː

n=112nx2n=12log(11x2),

yang hilang untuk sebuah x besar. Untuk nol nontrivial, yaitu yang ada di garis kritis 0Re(s)1, berpotensi menjadi sebuah urutan asimtotik sebanding ke suku utama x jika Re(ρ)=1, jadi kita perlu menunjukkan bahwa semua nol memiliki bagian real sangat kurang dari 1.

Untuk melakukan ini, kita menerima begitu saja bahwa ζ(s) adalah meromorfik dalam setengah bidang Re(s)>0, dan analitik di sana kecuali untuk sebuah kutub sederhana pada s=1, dan itu terdapat sebuah rumus produk

ζ(s)=p11ps

untuk Re(s)>1. Rumus produk ini mengikuti dari adanya faktorisasi bilangan prima tunggal dari bilangan bulat, dan menunjukkan bahwa ζ(s) tidak pernah nol di daerah ini, jadi logaritmanya didefinisikan di sana dan

logζ(s)=plog(1ps)=p,npnsn .

Tulis s=x+iy, lalu

|ζ(x+iy)|=exp(n,pcosnylogpnpnx).

Sekarang mengamati identitas

3+4cosϕ+cos2ϕ=2(1+cosϕ)20 ,

sehingga

|ζ(x)3ζ(x+iy)4ζ(x+2iy)|=exp(n,p3+4cos(nylogp)+cos(2nylogp)npnx)1

untuk semua x>1. Misalkan bahwa ζ(1+iy)=0. Tentu saja y bukan nol, karena ζ(s) memiliki sebuah kutub sederhana pada s=1. Misalkan bahwa x>1 dan misalkan x cenderung ke 1 dari atas. Karena ζ(s) adalah sebuah kutub sederhana pada s=1 dan ζ(x+2iy) tetap analitik, sisi kiri di pertidaksamaan sebelumnya cenderung ke 0, sebuah kontradiksi.

Terakhir, kita bisa menyimpulkan bahwa TBP secara heuristik benar. Untuk menyelesaikan bukti dengan teliti, masih ada teknik-teknik yang serius untuk diatasi, karena faktanya bahwa penjumlahan pada nol zeta dalam rumus eksplisit untuk ψ(x) tidak konvergen sepenuhnya tetapi hanya bersyarat dan dalam sebuah arti "nilai utama". Terdapat beberapa cara di sekitar masalah ini tapi banyak dari mereka membutuhkan perkiraan analisis kompleks yang agak rumit. Buku Edward[3] menyediakan detailnya. Metode lainnya adalah menggunakan teorema Tauberian Ikehara, meskipun teorema ini sendiri cukup sulit untuk membuktikan. D. J. Newman mengamati bahwa kekuatan penuh dari teorema Ikehara tidak dibutuhkan untuk teorema bilangan prima, dan salah satunya bisa lolos dengan sebuah kasus spesial yang jauh lebih mudah untuk membuktikan.

Bukti Newman tentang TBP

Fungsi Chebyshev pertama dan kedua masing-masing

ψ(x)=k1pkxlogp dan ϑ(x)=pxlogp.

Deret kedua diperoleh dengan menjatuhkan suku-suku dengan k2 dari yang pertama. TBP setara dengan limxψ(x)x=1 atau limxϑ(x)x=1.

Jumlah untuk adalah ψ dan ϑ jumlah parsial dari koefisien dari deret Dirichlet

ζ(s)ζ(s)=k1pkxlogppks dan Φ(s)=pxlogpps,

dimana ζ adalah fungsi zeta Riemann. Seperti jumlah parisal, deret kedua diperoleh dengan menjatuhkan suku-suku dengan k2 dari yang pertama. Deret Dirichlet dibentuk oleh suku-suku dengan k2 didominasi oleh deret Dirichlet untuk ζ(2s+ε) untuk setiap positif ε, jadi turunan logaritmik ζ dan Φ(s) berbeda dengan sebuah holomorfik fungsi dalam s>12, dan oleh karena itu memiliki singularitas yang sama pada garis s=1.

Mengintegrasi dengan bagian diberikan untuk s>1,

Φ(s)=1xsdϑ(x)=s1ϑ(x)xs1dx=s0ϑ(et)estdt.

Semua bukti-bukti analitik dari TBP menggunakan fakta bahwa ζ tidak memiliki nol pada garis s=1. Satu informasi lebih lanjut dalam pembuktian Newman adalah ϑ(x)x dibatasi, Ini bisa dengan mudah membuktikan metode-metode dasar.

Metode Newman membuktikan TBP dengan menunjukkan integral

Φ(s)=1xsdϑ(x)=s1ϑ(x)xs1dx=s0ϑ(et)estdt

konvergen, dan karena itu integrand tersebut menuju nol karena t. Secara umum, konvergensi dari integral takwajar tidak menyiratkan bahwa integrand menuju nol, karena itu mungkin berosilasi, tetapi karena ϑ meningkat, itu mudah untuk ditampilkan dalam kasus ini.

Untuk s>0, misalkan

gT(z)=0T(ϑ(et)et1)eztdt

maka

limTgT(z)=g(z)=Φ(s)s1s1dimanaz=s1

yang holomorfik pada garis z=0. Konvergensi dari integral I dibuktikan dengan menunjukkan bahwa limTgT(0)=g(0). Ini melibatkan perubahan urutan limit karena itu dapat ditulis sebagai

limTlims0gT(z)=lims0limTgT(z)

dan karena itu digolongkan sebagai teorema Tauberian.

Selisih g(0)gT(0) diekspresikan dengan menggunakan rumus integral Cauchy dan kemudian taksirannya diterapkan ke integral. Tetapkan R>0 dan δ>0, seperti g(z) holomorfik dalam daerah dimana |z|R dan z>δ dan misalkan C menjadi batasnya. Karena 0 ada di bagian dalam, rumus integral Cauchy memberikan

g(0)gT(0)=12πiC(g(z)gT(z))dzz.

Untuk mendapatkan sebuah taksiran kasar pada integrand, misalkan B menjadi sebuah batas atas untuk ϑ(et)et1, maka untuk z>0

|g(z)gT(z)|BTe(z)tdt=Be(z)Tz.

Batas ini tidak cukup baik untuk membuktikan hasil tersebut, namun Newman memperkenalkan faktor

F(z)=ezT(1+z2R2)

menjadi integrand untuk g(0)gT(0). Karena faktor Newman F adalah menyeluruh dan F(0)=1, ruas kiri tetap tidak berubah. Sekarang taksiran di atas untuk |g(z)gT(z)| dan taksiran pada F menggabungkan untuk diberikan

|12πiC+(g(z)gT(z))F(z)dzz|BR.

dimana C+ adalah setengah lingkaran C{zz>0}

Misalkan C menjadi kontur C{z0}. Fungsi gT adalah menyeluruh, jadi dengan menggunakan teorema integral Cauchy, kontur C dapat dimodifikasi ke sebuah setengah lingkaran dari jari-jari R dalam kiri setengah bidang tanpa mengubah integral gT(z)F(z)2πiz, dan argumen yang sama memberikan nilai mutlak dari integral ini sebagai BR. Akhirnya, dengan memisalkan T, integral gT(z)F(z)z pada kontur Cδ menuju nolkarena F menuju nol pada kontur. Menggabungkan tiga taksiran, mendapatkan

lim supT|g(0)gT(0)|2BR.

Ini berlaku untuk setiap R sehingga limTgT(0)=g(0), dan TBP berikut.

Aproksimasi untuk bilangan prima ke-n

Sebagai akibat dari teorema bilangan prima, salah satunya mendapatkan sebuah ekspresi asimtotik untuk bilangan prima ke-n, yang dilambangkan sebagai pn. Ekspresiny yaitu:

pnnlogn.

Sebuah aproksimasi yang lebih baik adalahKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah.

pnn=lnn+lnlnn1+lnlnn2lnn(lnlnn)26lnlnn+112(lnn)2+O(1(lnn)2).

Teorema Rosser menyatakan bahwa

pn>nlnn.

Ini dapat diperbaiki dengan mengikuti sepasang batas berikut.

Tabel π(x), xlnx, dan li(x)

Tabel tersebut membandingkan nilai eksak π(x) dengan aproksimasi xlnx dan li(x). Di kolom terakhir, xπ(x), adalah rata-rata celah bilangan prima di bawah x.

x π(x) π(x)xlnx π(x)xlnx π(x)li(x) xπ(x)
10 4 −0.3 0.921 2.2 2.5
102 25 3.3 1.151 5.1 4
103 168 23 1.161 10 5.952
104 1229 143 1.132 17 8.137
105 9592 906 1.104 38 10.425
106 78498 6116 1.084 130 12.740
107 664579 44158 1.071 339 15.047
108 5761455 332774 1.061 754 17.357
109 50847534 2592592 1.054 1701 19.667
1010 455052511 20758029 1.048 3104 21.975
1011 4118054813 169923159 1.043 11588 24.283
1012 37607912018 1416705193 1.039 38263 26.590
1013 346065536839 11992858452 1.034 108971 28.896
1014 3204941750802 102838308636 1.033 314890 31.202
1015 29844570422669 891604962452 1.031 1052619 33.507
1016 279238341033925 7804289844393 1.029 3214632 35.812
1017 2623557157654233 68883734693281 1.027 7956589 38.116
1018 24739954287740860 612483070893536 1.025 21949555 40.420
1019 234057667276344607 5481624169369960 1.024 99877775 42.725
1020 2220819602560918840 49347193044659701 1.023 222744644 45.028
1021 21127269486018731928 446579871578168707 1.022 597394254 47.332
1022 201467286689315906290 4060704006019620994 1.021 1932355208 49.636
1023 1925320391606803968923 37083513766578631309 1.020 7250186216 51.939
1024 18435599767349200867866 339996354713708049069 1.019 17146907278 54.243
1025 176846309399143769411680 3128516637843038351228 1.018 55160980939 56.546
OEIS A006880 A057835 A057752

Nilai untuk π(1024) dihitung dengan asumsi hipotesis Riemann;[4] maka hal itu telah diverifikasi tanpa syarat.[5]

Analog dari polinomial yang taktereduksi lagi pada sebuah medan berhingga

Ada sebuah analog dari teorema bilangan prima yang menggambarkan bahwa polinomial taktereduksi "distribusi" pada sebuah medan berhingga terbatas, bentuknya sangat mirip dengan kasus teorema bilangan prima klasik. yang

Untuk menyatakannya dengan tepat, misalkan F=GF(q) menjadi medan berhingga dengan anggota q, dan misalkan Nn menjadi bilangan polinomial taktereduksi monik pada F yang derajatnya sama dengan n. Artinya, kita sedang melihat pada polinomial yang koefisiennya terpilih dari F, yang tidak bisa ditulis sebagai produk polinomial derajat lebih kecil. Dalam pengaturan ini, polinomial ini memainkan peran dari bilangan prima, karena semua polinomial monik lainnya dibangun dari produk mereka. Salah satunya kemudian membuktikan bahwa

Nnqnn.

Jika kita membuat substitusi x=qn, maka di ruas kanan hanya

xlogqx,

yang membuat analognya lebih jelas. Karena tepatnya ada polinomial monik qn derajat n (termasuk yang dapat direduksi), ini dapat diungkapkan ulang sebagai berikut: jika sebuah polinomial monik derajat n dipilih secara acak, maka kemungkinan tersebut tidaktereduksi sekitar 1n.

Salah satunya bisa membuktikan sebuah analog dari hipotesis Riemann, yaitu

Nn=qnn+O(qn2n).

Bukti dari pernyataan-pernyataan ini jauh lebih sederhana daripada dalam kasus klasik. Ini melibatkan argumen kombinatorika singkat,Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah. diringkas sebagai berikut: setiap anggota dari derajat n ekstensi F adalah sebuah akar dari beberapa polinomial taktereduksi yang derajat d membagi n, dengan menghitung akar-akar ini dalam dua cara yang berbeda salah satunya menetapkan bahwa

qn=dndNd,

dimana jumlah pada semua pembagi d pada n. Invers Möbius kemudian menghasilkan

Nn=1ndnμ(nd)qd,

dimana μ(k) adalah fungsi Möbius. (Rumus ini diketahui Gauss) Suku utama terjadi untuk d=n, dan ini tidak sulit untuk membatasi suku-suku yang tersisa. Pernyataan "hipotesis Riemann" tergantung pada fakta bahwa pembagi terbesar pada n tidak boleh lebih besar dari n2.

Lihat pula

Referensi

Pranala eksternal

  • Templat:SpringerEOM
  • Tabel Primes oleh Anton Felkel.
  • Video pendek yang memvisualisasikan Teorema Bilangan Perdana.
  • Rumus prima dan teorema bilangan prima di MathWorld.
  • Templat:PlanetMath reference
  • Ada Berapa Banyak Primes? dan The Gaps between Primes oleh Chris Caldwell, University of Tennessee di Martin.
  • Tabel fungsi penghitungan utama oleh Tomás Oliveira e Silva