Polinomial Newton

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Dalam analisis numerik, polinomial Newton adalah interpolasi polinomial untuk suatu himpunan titik data yang diketahui. Polinomial ini dinamai dari penemunya, Isaac Newton.Templat:R Terkadang, polinomial ini disebut interpolasi polinomial beda terbagi Newton karena koefisien dari polinomialnya dihitung menggunakan metode beda terbagi Newton.

Diberikan suatu himpunan k+1 titik data

(x0,y0),,(xi,yi),,(xk,yk)

dengan syarat xpxq apabila pq, maka interpolasi polinomial Newton merupakan suatu kombinasi linear dari polinomial basis Newton. Secara matematis, hal tersebut dapat dituliskan sebagai

N(x):=i=0kaini(x)

dengan polinomial basis Newton didefinisikan sebagai

ni(x):=j=0i1(xxj)

untuk i>0 dan n0(x)=1. Koefisien dari polinomial tersebut didefinisikan sebagai ai:=[y0,,yi] dengan [y0,,yi] adalah notasi untuk beda terbagi. Dengan demikian, interpolasi polinomial Newton dapat ditulis sebagai N(x)=[y0]+[y0,y1](xx0)++[y0,,yk](xx0)(xx1)(xxk1)

Rumus interpolasi Newton-Gregory maju

Bentuk dari Polinomial Newton dapat disederhanakan apabila x0,x1,,xk diatur sehingga berjarak sama. Jika didefinisikan

  • h:=xi+1xi
  • xx0=sh, untuk suatu bilangan riil s
  • Δ0yi:=yi
  • Δj+1yi:=(Δjyi+1)(Δjyi)

dengan i,j=0,1,,k1, perhatikan bahwa

xx1=xx0x1+x0=xx0(x1x0)=shh=h(s1)xx2=xx0x2+x1x1+x0=xx0(x2x1)(x1x0)=shhh=h(s2)xxi=h(si)[y0]:=y0[y0,y1]=y1y0x1x0=Δy0h[y0,y1,y2]=y2y1x2x1y1y0x1x0x2x0=Δy1hΔy0h2h=Δ2y02!h2[y0,y1,y2,y3]=y3y2x3x2y2y1x2x1x3x1y2y1x2x1y1y0x1x0x2x0x3x0=Δy2hΔy1h2hΔy1hΔy0h2h3h=Δ2y12h2Δ2y02h23h=Δ3y03!h3[y0,y1,,yk]=Δky0k!hk

Sehingga, interpolasi polinomial Newton menjadi

N(x)=[y0]+[y0,y1](xx0)+[y0,y1,y2](xx0)(xx1)++[y0,,yk](xx0)(xx1)(xxk1)=y0+Δy0h(sh)+Δ2y02!h2(sh)(h(s1))++Δkk!hk(sh)(h(s1))(h(sk+1))=y0+s(Δy0)+s(s1)2!(Δ2y0)++s(s1)(sk+1)k!(Δky0)=(s0)(Δ0y0)+(s1)(Δ1y0)+(s2)(Δ2y0)++(sk)(Δky0)=i=0k(si)(Δiy0)

Rumus ini disebut sebagai rumus beda terbagi Newton maju.Templat:Citation needed

Rumus interpolasi Newton-Gregory mundur

Jika titik data yang ada diubah urutannya menjadi xk,xk1,,x0, bentuk polinomial Newtonnya menjadi

N(x)=[yk]+[yk,yk1](xxk)++[yk,,y0](xxk)(xxk1)(xx1)

Dengan asumsi serupa, jika xk,xk1,,x0 berjarak sama, serta didefinisikan

  • h:=xi+1xi
  • xxk=sh, untuk suatu bilangan riil s
  • Δ0yi:=yi
  • Δj+1yi:=(Δjyi+1)(Δjyi)

dengan i,j=0,1,,k1, maka diperoleh

xxk1=(xxk)+(xkxk1)=sh+h=h(s+1)xxk2=(xxk)+(xkxk1)+(xk1xk2)=sh+h+h=h(s+2)xxkj=h(s+j)

Sehingga, interpolasi polinomial Newton menjadi

N(x)=[yk]+[yk,yk1](xxk)+[yk,yk1,yk2](xxk)(xxk1)++[yk,,y0](xxk)(xxk1)(xx1)=yk+Δyk1h(sh)+Δ2yk22!h2(sh)(h(s+1))++Δky0k!hk(sh)(h(s+1))(h(s+k1))=yk+s(Δyk1)+s(s+1)2!(Δ2yk2)++s(s+1)(s+2)(s+k1)k!(Δky0)=(s10)(Δ0yk)+(s1)(Δyk1)+(s+12)(Δ2yk2)++(s+k1k)(Δky0)=j=0k(s+j1j)(Δjykj).

Rumus ini disebut sebagai rumus beda terbagi Newton mundurTemplat:Citation needed

Bentuk Newton dan polinomial Taylor

Templat:Further

Rumus Newton sangat menarik karena rumus Newton terlihat seperti versi beda hingga dari polinomial Taylor. Polinomial Taylor memberitahu nilai suatu fungsi berdasarkan nilai y beserta turunan-turunannya (turunan pertama, turunan kedua, dst.) dari suatu titik x tertentu. Rumus Newton adalah polinomial Taylor yang didasarkan pada beda hingga, dan bukan laju perubahan sesaat.

Limit dari polinomial Newton jika semua titik berhimpit menuju x=a adalah polinomial Taylor di sekitar x=a, lantaran nilai dari koefisien beda terbagi akan menjadi turunan. Hal ini akan lebih mudah terlihat menggunakan rumus Newton-Gregory maju lim(x0,,xn)(a,,a)[y0]+[y0,y1](xx0)+[y0,y1,y2](xx0)(xx1)++[y0,,yn](xx0)(xx1)(xxn1)=lim(x0,,xn)(a,,a)y0+Δy0h(xx0)+Δ2y02!h2(xx0)(xx1)++Δny0n!hn(xx0)(xx1)(xxn1)=f(a)+f(a)(xa)+f(a)2!(xa)2+f(n)(a)n!(xa)n

Ide utama

Penyelesaian masalah interpolasi akan mengarah ke permasalahan dalam aljabar linear mengenai penyelesaian sistem persamaan linear. Dengan menggunakan basis monomial, maka akan diperoleh matriks Vandermonde yang sangat rumit. Dengan memilih basis lain, basis Newton, maka akan diperoleh sistem persamaan linear dengan matriks segitiga bawah, yang lebih sederhana dan dapat diselesaikan dengan lebih cepat.

Jika diberikan k+1 titik data, maka dikonstruksikan basis Newton sebagai

n0(x):=1nj(x):=i=0j1(xxi)j=1,2,,k

Dengan menggunakan polinomial ini sebagai basis yang baru, maka penyelesaian dari

[101x1x01x2x0(x2x0)(x2x1)1xkx0j=0k1(xkxj)][a0ak]=[y0yk]

akan menjawab masalah interpolasi polinomial di awal.

Sistem persamaan ini dapat diselesaikan secara iteratif dengan menyelesaikan

i=0jaini(xj)=yjj=0,1,,k.

Penambahan titik baru

Sama seperti rumus selisih lainnya, derajat dari interpolasi polinomial Newton dapat dinaikkan dengan menambahkan suku dan titik baru tanpa membuang suku yang sudah ada. Bentuk Newton memiliki kesederhanaan karena titik baru akan selalu ditambahkan di ujung: titik baru pada rumus Newton-Gregory maju dapat ditambahkan di kanan, sedangkan titik baru pada rumus Newton-Gregory mundur dapat ditambahkan di kiri.

Keunggulan dan kelemahan berbagai rumus

Untuk setiap himpunan titik data yang berhingga, hanya terdapat satu polinomial dengan derajat terendah yang melewati semua titik yang diberikan. Maka dari itu, kata "interpolasi polinomial Bentuk Newton" (atau bentuk Lagrange, dll.) tidak akan memiliki makna yang ambigu. Meskipun demikian, pencarian polinomial ini bisa saja memiliki efisiensi komputasi yang berbeda apabila digunakan metode yang berbeda.

Bessel versus Stirling

Newton versus Lagrange

Templat:Further Dibandingkan interpolasi polinomial bentuk Newton, bentuk Lagrange memerlukan usaha yang lebih sedikit, dan terkadang direkomendasikan untuk masalah yang sudah diketahui (dari pengalaman sebelumnya) berapa banyak suku yang diperlukan agar tingkat akurasinya cukup.

Jika ditambahkan titik data yang baru, metode beda terbagi mempunyai keunggulan karena suku yang diperoleh dari data sebelumnya dapat digunakan kembali. Dengan rumus Lagrange yang biasa, pengerjaan soal dengan penambahan titik data akan membutuhkan perhitungan ulang seluruh soal.

Secara umum, rumus beda terbagi lebih serbaguna pada berbagai situasi permasalahan. Dengan interpolasi polinomial bentuk Newton, terdapat algoritma yang singkat dan efektif untuk mencari koefisien dari polinomialnya.[1]

Penerapan

Seperti yang bisa dilihat dari bentuk umum dari interpolasi polinomial Newton, titik data yang baru dapat ditambahakan ke himpunan data yang sudah ada untuk membuat interpolasi polinomial yang baru tanpa perlu menghitung ulang koefisien yang lama. Kalaupun terdapat titik data yang berubah nilainya, maka seluruh koefisien tidak perlu dihitung ulang. Selain itu, jika x0,x1,,xn memiliki jarak yang sama antara satu dengan yang lain, perhitungan beda terbagi akan jauh lebih mudah. Maka dari itu, rumus beda terbagi lebih disukai dibandingkan bentuk Lagrange untuk diterapkan.

Contoh

Nilai beda terbagi dapat dituliskan dalam bentuk tabel. Sebagai contoh, untuk mencari suatu fungsi f yang menginterpolasi titik {(x0,y0),(x1,y1),,(xn,yn)}, maka dapat ditulis sebagai berikut

x[yi][yi,yi+1][yi,yi+1,yi+2][yi,yi+1,yi+2,yi+3]x0y0y1y0x1x0x1y1y2y1x2x1y1y0x1x0x2x0y2y1x2x1y3y2x3x2y2y1x2x1x3x1y2y1x2x1y1y0x1x0x2x0x3x0x2y2y3y2x3x2y2y1x2x1x3x1y3y2x3x2x3y3xnyn

Maka koefisien dari interpolasi polinomialnya diperoleh dari entri teratas pada setiap kolom.

Sebagai contoh, misalkan dikonstruksikan interpolasi polinomial dari f(x)=sinx dengan menggunakan metode beda terbagi pada titik berikut

n xn yn
0 0 0
1 0.1 0.09983
2 0.3 0.29552
3 0.6 0.56464
4 1 0.84147

Dengan menggunakan akurasi sebesar lima digit, maka diperoleh tabel beda terbagi sebagai berikut

000.99830.10.099830.066170.978450.161020.30.295520.162780.016510.897060.144510.60.564640.292840.6920810.84147

Sehingga, interpolasi polinomialnya adalah

N(x)=0+0.9983(x0)0.06617(x0)(x0.1)0.16102(x0)(x0.1)(x0.3)+0.01651(x0)(x0.1)(x0.3)(x0.6)=0.999789x+0.0026957x20.17753x3+0.01651x4

Lihat juga

Referensi

Templat:Reflist

Pranala luar

Templat:Isaac Newton