Teorema Heine–Borel

Dari testwiki
Revisi sejak 1 Januari 2025 02.17 oleh imported>Taylorbot (Lingkungan (matematika) -> Persekitaran (matematika) | t=399 su=18 at=18 in=18 | edr=000-0010(!!!) ovr=010-1111 aft=000-0010)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Short description Dalam analisis real, teorema Heine–Borel menyatakan bahwa untuk sembarang bilangan asli n, suatu himpunan bagian H dari ruang Euklides n adalah himpunan kompak jika dan hanya jika H merupakan himpunan tertutup dan terbatas. Teorema ini dinamai dari Eduard Heine and Émile Borel.

Sejarah dan Motivasi

Sejarah dari apa yang sekarang dikenal dengan teorema Heine-Borel bermula pada abad ke-19, dengan pencarian fondasi yang kokoh dari analisis real. Inti dari teori ini adalah konsep kontinu seragam dan sebuah teorema yang menyatakan bahwa setiap fungsi kontinu pada suatu selang tertutup dan terbatas bersifat kontinu seragam. Peter Gustav Lejeune Dirichlet adalah orang pertama yang berhasil membuktikan hal ini, dan dia secara implisit menggunakan eksistensi dari subliput hingga dari peliput buka yang diberikan pada sebuah selang tertutup dalam pembuktiannya.[1] Dirichlet menggunakan pembuktian ini pada kuliah tahun 1852 yang ia selenggarakan, yang baru dipublikasikan pada tahun 1904.[1] Eduard Heine, Karl Weierstrass, dan Salvatore Pincherle kemudian menggunakan teknik serupa. Pada tahun 1895, Émile Borel adalah orang pertama yang menyatakan dan membuktikan pernyataan yang sekarang dikenal dengan teorema Heine-Borel. Formulasi yang dia buat dibatasi hanya untuk peliput terhitung. Pierre Cousin (1895), Henri Léon Lebesgue (1898), dan Arthur Moritz Schoenflies (1900) memperumumnya untuk sembarang peliput.[2]

Bukti

Implikasi "hanya jika"

Diambil sembarang n. Diketahui Hn adalah himpunan kompak. Dengan kata lain, setiap peliput buka dari H memiliki subliput berhingga. Misalkan Br(a)={xnd(x,a)<r} menyatakan bola berjari-jari r yang berpusat pada titik an.

Sifat keterbatasan

Akan dibuktikan bahwa H bersifat terbatas. Perhatikan bahwa B1(a) merupakan himpunan terbuka pada n, dan HaHB1(a) Akibatnya, aHB1(a) adalah peliput buka dari H. Oleh karena H adalah himpunan kompak, maka terdapat suatu titik a1,a2,,akH sedemikian sehingga Hi=1kB1(ai)=B1(a1)B1(a2)B1(a3)B1(ak) Misalkan M=maxij{d(ai,aj)} dengan i,j{1,2,3,,k}. Diambil sembarang titik x,yH. Jika Px menyatakan titik pusat dari bola yang memuat titik x, maka menurut pertidaksamaan segitiga : d(x,y)d(x,Px)+d(Px,Py)+d(Py,y)1+M+1 Akibatnya, diameter dari H terbatas oleh M+2

Sifat ketertutupan

Akan dibuktikan bahwa H bersifat tertutup melalui kontradiksi. Andaikan H merupakan himpunan kompak, namun bukan merupakan himpunan tertutup, maka terdapat suatu titik limit a∉H. Didefinisikan C(r)={xHd(x,a)>r} dengan r>0. Perhatikan bahwa C(r) merupakan himpunan terbuka pada H, untuk sembarang r>0, dan r>0C(r)=H Akibatnya, r>0C(r) merupakan peliput buka dari himpunan H. Sekarang perhatikan sembarang subliput hingga dari peliput tersebut, yaitu k=1nC(rk)=C(r1)C(r2)C(r3)C(rn) Tanpa mengurangi keumuman, diasumsikan bahwa r1r2r3rn. Berdasarkan definisi dari C(r), maka himpunan di atas dapat ditulis sebagai k=1nC(rk)={xHd(x,a)>rnrn1r2r1}=C(r1) Perhatikan bahwa

  • di satu sisi, himpunan k=1nC(rk) bersifat saling lepas dengan suatu persekitaran dari titik a, yaitu Bε(a), dengan ε=13min{r1,r2,r3,,rn}. Dengan kata lain, (k=1nC(rk))(Bε(a))=
  • di sisi lain, irisan dari himpunan k=1nC(rk) dan himpunan Bε(a) tidaklah kosong, sebab diketahui di awal bahwa titik a merupakan titik limit.

Hal ini jelas mustahil terjadi, sebab suatu himpunan tidak mungkin kosong sekaligus tidak kosong. Oleh karena terjadi kontradiksi, maka asumsi di awal (bahwasanya himpunan H bukan merupakan himpunan tertutup) bernilai salah, sehingga terbukti bahwa H merupakan himpunan tertutup apabila H adalah himpunan kompak.

Dengan argumentasi serupa, maka dapat ditunjukkan bahwa setiap himpunan bagian kompak S dari suatu ruang topologis Hausdorff X bersifat tertutup pada X.

Implikasi "jika"

Diambil sembarang n dan sembarang bilangan riil k>0. Pertama-tama, akan dibuktikan bahwa himpunan K=[k,k]n merupakan himpunan himpunan kompak melalui kontradiksi.

Andaikan K bukan merupakan himpunan kompak, maka terdapat suatu peliput buka C=i=1Ci dari K yang tidak memiliki subliput hingga. Himpunan K kemudian dipartisi menjadi 2n subhimpunan, masing-masing memiliki diameter yang ukurannya setengah dari diameter himpunan K. Jika semua 2n subhimpunan dari himpunan K masing-masing dapat diliput oleh suatu subliput hingga dari C, maka himpunan K juga dapat diliput oleh suatu subliput hingga dari C (yaitu dengan menggabungkan semua subliput hingga dari masing-masing 2n subhimpunan yang telah dipartisi). Akan tetapi, hal ini mustahil terjadi berdasarkan asumsi di awal (bahwasanya himpunan K bukan merupakan himpunan kompak). Akibatnya, setidaknya salah satu dari 2n subhimpunan dari himpunan K tidak dapat diliput oleh suatu subliput hingga dari C. Misalkan subhimpunan ini dinamai K1.

Dengan proses serupa, himpunan K1 kemudian dipartisi menjadi 2n subhimpunan, masing-masing memiliki diameter yang ukurannya setengah dari diameter himpunan K1. Dengan argumen serupa seperti sebelumnya, hal ini mengakibatkan setidaknya salah satu dari 2n subhimpunan dari himpunan K1 tidak dapat diliput oleh suatu subliput berhingga dari C. Misalkan subhimpunan ini dinamai K2. Proses ini terus dilanjutkan, sehingga terbentuk barisan KK1K2Kp Perhatikan bahwa ukuran diameter dari himpunan Kp ialah (2k)2p, yang akan menuju 0 saat nilai p menuju tak hingga. Misalkan didefinisikan suatu barisan xm dengan sifat xmKm, untuk setiap m. Barisan ini adalah barisan Cauchy, sehingga barisan ini akan konvergen ke suatu nilai limit L. Oleh karena xmKp untuk setiap mp dan setiap himpunan Kp merupakan himpunan tertutup, maka diperoleh LKp untuk setiap p.

Berdasarkan definisi dari peliput suatu himpunan, maka berlaku KC. Oleh karena LKp, maka diperoleh LC. Dengan kata lain, himpunan C=i=1Ci meliput titik L. Akibatnya, terdapat suatu m sedemikian sehingga Lt=1mCit. Oleh karena t=1mCit adalah himpunan terbuka, maka terdapat suatu ε>0 sedemikian sehingga Bε(L)t=1mCit. Jika dipilih p>2log(2kε), maka (2k)2p<ε. Akibatnya, diperoleh KpBε(L)t=1mCitC Berdasarkan hasil di atas, himpunan Kp memiliki setidaknya satu peliput hingga, yaitu t=1mCit. Akan tetapi, hal ini mustahil terjadi, sebab telah diperoleh sebelumnya bahwa setiap himpunan Kp tidak dapat diliput oleh suatu subliput hingga dari C. Oleh karena terjadi kontradiksi, maka asumsi di awal (bahwasanya himpunan K bukan merupakan himpunan kompak) bernilai salah, sehingga terbukti bahwa himpunan K=[k,k]n merupakan himpunan himpunan kompak.

Diketahui bahwa himpunan H adalah himpunan tertutup dan terbatas. Oleh karena himpunan H adalah himpunan terbatas, maka terdapat suatu k>0 sedemikian sehingga H[k,k]n. Misalkan 𝒞H adalah suatu peliput buka dari himpunan H. Oleh karena himpunan H adalah himpunan tertutup, maka H adalah himpunan tertutup, dan himpunan 𝒞K=𝒞HH adalah peliput buka dari himpunan K=[k,k]n, sebab untuk sembarang elemen xK

  1. Jika xH, maka x𝒞H, sehingga diperoleh x𝒞HH (sebab H𝒞H𝒞HH)
  2. Jika x∉H, maka xH, sehingga diperoleh x𝒞HH (sebab H𝒞HHc)

Telah dibuktikan sebelumnya bahwa himpunan K=[k,k]n merupakan himpunan kompak. Akibatnya, peliput buka 𝒞K memiliki suatu subliput hingga 𝒮K yang sekaligus meliput himpunan H. HK𝒮K𝒞K Perhatikan bahwa setiap anggota pada himpunan H bukanlah anggota dari himpunan H. Akibatnya, himpunan H dapat diliput oleh 𝒮H=𝒮KH yang merupakan subliput hingga dari 𝒞H. Oleh karena 𝒞H adalah sembarang peliput buka dari himpunan H, maka terbukti bahwa himpunan H merupakan himpunan kompak.

Sifat Heine–Borel

Teorema Heine-Borel tidak berlaku pada ruang vektor topologis dan ruang metrik secara umum, sehingga perlu adanya istilah khusus untuk menggambarkan ruang-ruang yang memenuhi proposisi ini. Ruang-ruang ini disebut memiliki sifat Heine-Borel.

Sifat Heine-Borel pada ruang metrik

Suatu ruang metrik (X,d) dikatakan memiliki sifat Heine-Borel jika setiap himpunan yang bersifat tertutup dan terbatas[3] pada X adalah himpunan kompak.

Banyak ruang metrik yang tidak memiliki sifat Heine-Borel, seperti ruang metrik bilangan rasional (atau secara umum, setiap ruang metrik tak lengkap). Ruang metrik lengkap pun belum tentu memiliki sifat Heine-Borel. Misalnya, tidak ada ruang Banach berdimensi tak hingga yang memiliki sifat Heine-Borel (sebagai ruang metrik). Bahkan yang lebih trivial, jika garis bilangan real tidk dilengkapi dengan metrik biasa, maka bisa saja sifat Heine-Borel tidak terpenuhi.

Suatu ruang metrik (X,d) memiliki metrik Heine-Borel (yang identik lokal Cauchy dengan d) jika dan hanya jika ruang tersebut lengkap, kompak σ, dan kompak lokal.Templat:Sfn

Sifat Heine-Borel pada ruang vektor topologis

Suatu ruang vektor topologis X dikatakan memiliki sifat Heine-Borel Templat:Sfn jika setiap himpunan tertutup dan terbatas[4] pada X adalah himpunan kompak[5] (R. E. Edwards menggunakan istilah ruang kompak terbatasTemplat:Sfn). Tidak ada ruang Banach berdimensi tak hingga yang memiliki sifat Heine-Borel (sebagai ruang vektor topologis), namun beberapa ruang Fréchet memilikinya. Misalnya, ruang C(𝒟) dari fungsi-fungsi mulus pada himpunan terbuka 𝒟nTemplat:Sfn dan ruang H(𝒟) dari fungsi-fungsi holomorfik pada suatu himpunan terbuka 𝒟n.Templat:Sfn

Lihat juga

Catatan

Templat:Reflist

Referensi

Pranala luar

  1. 1,0 1,1 Templat:Cite journal
  2. Templat:Cite arXiv
  3. Suatu himpunan A pada ruang metrik (X,d) dikatakan terbatas jika A termuat pada suatu bola yang berjari-jari berhingga. Dengan kata lain, terdapat suatu cX dan r>0 sedemikian sehingga A{xXd(x,c)r}
  4. Suatu himpunan H pada ruang vektor topologis X dikatakan terbatas jika setiap persekitaran S dari vektor nol pada X, terdapat suatu skalar λ sedemikian sehingga berlaku HλS
  5. Jika topologi dari suatu ruang vektor topologis X dibangkitkan dari suatu metrik d, definisi ini tidak ekuivalen dengan definisi dari sifat Heine-Borel pada X sebagai suatu ruang metrik, sebab konsep dari himpunan terbatas pada X sebagai suatu ruang metrik itu berbeda dengan konsep dari himpunan terbatas pada X sebagai suatu ruang topologis. Sebagai contoh, ruang 𝒞[0,1] dari fungsi mulus pada selang [0,1] yang dilengkapi dengn metrik d(x,y)=k=012kmaxt[0,1]|x(k)(t)y(k)(t)|1+maxt[0,1]|x(k)(t)y(k)(t)| (notasi x(k)(t) menyatakan turunan ke-k dari fungsi x𝒞[0,1]) memiliki sifat Heine-Borel sebagai ruang vektor topologis, namun sebagai ruang metrik, ruang tersebut tidak memiliki sifat Heine-Borel.