Gerak melingkar

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Sidebar with collapsible lists

Gerak melingkar.

Gerak melingkar (Templat:Lang-en) adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran.[1]

Besaran gerak melingkar

Besaran-besaran yang mendeskripsikan suatu gerak melingkar adalah θ, ω dan α atau berturur-turut berarti sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Besaran-besaran ini bila dianalogikan dengan gerak linier setara dengan posisi, kecepatan dan percepatan atau dilambangkan berturut-turut dengan r, v dan a.

Besaran gerak lurus dan melingkar
Gerak lurus Gerak melingkar
Besaran Satuan (SI) Satuan (SI)
posisi r m rad
kecepatan v m/s rad/s
percepatan a m/s2 rad/s2
- - s
- - m

Turunan dan integral

Seperti halnya kembarannya dalam gerak linier, besaran-besaran gerak melingkar pun memiliki hubungan satu sama lain melalui proses integrasi dan diferensiasi.

ω dt=θω=dθdt
α dt=ωα=dωdt
α dt2=θα=d2θdt2

Hubungan antar besaran sudut dan tangensial

Antara besaran gerak linier dan melingkar terdapat suatu hubungan melalui R khusus untuk komponen tangensial, yaitu

θ=rTR   ω=vTR   α=aTR

Perhatikan bahwa di sini digunakan rT yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu saat, yaitu

rT|r(t+Δt)r(t)|

untuk suatu selang waktu kecil atau sudut yang sempit.

Jenis gerak melingkar

Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya ω, yaitu:

  • gerak melingkar beraturan, dan
  • gerak melingkar berubah beraturan.

Gerak melingkar beraturan

Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut ω tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial vT dengan jari-jari lintasan R.

ω=vTR

Arah kecepatan linier v dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan tangensial vT. Tetapnya nilai kecepatan vT akibat konsekuensi dar tetapnya nilai ω. Selain itu terdapat pula percepatan radial aR yang besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.

aR=v2R=vT2R

Bila T adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan lingkaran θ=2πR, maka dapat pula dituliskan

vT=2πRT

Kinematika gerak melingkar beraturan adalah

θ(t)=θ0+ω t

dengan θ(t) adalah sudut yang dilalui pada suatu saat t, θ0 adalah sudut mula-mula dan ω adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).

Ciri-ciri gerak melingkar beraturan:

  • Besar kelajuan linearnya tetap
  • Besar kecepatan sudutnya tetap
  • Besar percepatan sentripetalnya tetap
  • Lintasannya berupa lingkaran

Gerak melingkar berubah beraturan

Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut α tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial aT (yang dalam hal ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan tangensial vT).

α=aTR

Kinematika GMBB adalah

ω(t)=ω0+α t
θ(t)=θ0+ω0 t+12α t2
ω2(t)=ω02+2α (θ(t)θ0)

dengan α adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan ω0 adalah kecepatan sudut mula-mula.

Ciri-ciri gerak melingkar berubah beraturan:

  • Besar kelajuan linearnya berubah
  • Besar kecepatan sudutnya berubah
  • Besar percepatan sentripetalnya berubah
  • Lintasannya berupa lingkaran

Persamaan parametrik

Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu mendefinisikan:

  • titik awal gerakan dilakukan (x0,y0)
  • kecepatan sudut putaran ω (yang berarti suatu GMB)
  • pusat lingkaran (xc,yc)

untuk kemudian dibuat persamaannya.[2]

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan R yang diperoleh melalui:

R=(x0xc)2+(y0yc)2

Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu

x(t)=xc+Rcos(ωt+ϕx)
y(t)=yc+Rsin(ωt+ϕy)

dengan dua konstanta ϕx dan ϕy yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai (x0,y0), maka dapat ditentukan nilai ϕx dan ϕy:

ϕx=arccos(x0xcR)
ϕy=arcsin(y0ycR)

Perlu diketahui bahwa sebenarnya

ϕx=ϕy

karena merupakan sudut awal gerak melingkar.

Hubungan antar besaran linier dan angular

Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan.

Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut

Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui

v=vx2+vy2

dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka

vT=v=vx2+vy2

dengan

vx=x˙=dxdt
vy=y˙=dydt

diperoleh

vx=ωRsin(ωt+ϕx)
vy=ωRcos(ωt+ϕx)

sehingga

vT=(ω)2R2sin2(ωt+ϕx)+ω2R2cos2(ωt+ϕx)
vT=ωRsin2(ωt+ϕx)+cos2(ωt+ϕx)
vT=ωR

Percepatan tangensial dan kecepatan sudut

Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh melalui

a=ax2+ay2

dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka

aT=a=ax2+ay2

dengan

ax=x¨=d2xdt2
ay=y¨=d2ydt2

diperoleh

ax=ω2Rcos(ωt+ϕx)
ay=ω2Rsin(ωt+ϕx)

sehingga

aT=(ω)4R2cos2(ωt+ϕx)+ω4R2sin2(ωt+ϕx)
aT=ω2Rcos2(ωt+ϕx)+sin2(ωt+ϕx)
aT=ω2R

Kecepatan sudut tidak tetap

Persamaan parametric dapat pula digunakan apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa

ωω(t)=αdt=ω0+αt

dengan α percepatan sudut dan ω0 kecepatan sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada kasus GMB di atas.

Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:

x(t)=xc+Rcosθ
y(t)=yc+Rsinθ

di mana θ=θ(t) adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di atas mengenai hubungan antara θ, ω dan α melalui proses integrasi dan diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan.

Kecepatan sudut

Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh

vx(t)=Rsinθ dθdt=ω(t)Rsinθ
vy(t)=Rcosθ dθdt=ω(t)Rcosθ

dengan

dθdt=ω(t)=ω0+α t

Dapat dibuktikan bahwa

v(t)=vT(t)=vx2(t)+vy2(t)=ω(t)R

sama dengan kasus pada GMB.

Gerak berubah beraturan

Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan.

Gerak berubah beraturan
Kecepatan GLBB GMB
Besar berubah tetap
Arah tetap berubah

Lihat pula

Referensi

Templat:Reflist

Pranala luar

Templat:Authority control

  1. Richard S. Westfall, Circular Motion in Seventeenth-Century Mechanics, Isis, Vol. 63, No. 2. (Jun., 1972), pp. 184-189.
  2. Chapter 22 Parametric Equation,, Department of Mathematics, University of Washington, Math 124 Materials (Autumn), ch 22, pp. 308 Templat:Webarchive.