Aljabar Bose–Mesner

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Orphan

Templat:Periksa terjemahan

Dalam matematika, aljabar Bose–Mesner merupakan himpunan khusus matriks yang muncul dari struktur kombinatorial yang dikenal sebagai skema asosiasi, Kaidah-kaidahnya menggabungkan (lebih tepatnya, membentuk hasil kali atau darab dari) matriks tersebut, sehingga membentuk aljabar asosiatif atau lebih tepatnya, aljabar komutatif uniter. Kaidah tersebut berbunyi:

  • Hasil dari suatu darab juga merupakan himpunan matriks,
  • ada matriks identitas dalam himpunan, dan
  • darab matriksnya adalah komutatif.

Aljabar Bose–Mesner dapat diterapkan ke dalam cabang fisika hingga model spin. Selain itu, aljabar ini juga dapat diterapkan ke dalam cabang statistika hingga desain eksperimen. Aljabar ini dinamai dari dua orang matematikawan yang bernama R. C. Bose dan Dale Marsh Mesner.[1]

Definisi

Misalkan X adalah himpunan elemen v dan misalkan partisi dari subhimpunan 2-anggota dari X adalah himpunan bagian takkosong n, R1, ..., Rn sehingga:

  • diberikan xX, jumlah dari yX sehingga {x,y}Ri hanya bergantung pada i (dan bukan pada x). Bilangan ini akan dilambangkan dengan vi, dan
  • diberikan x,yX dengan {x,y}Rk, jumlah dari zX sehingga {x,z}Ri dan {z,y}Rj hanya bergantung pada i, j dan k (dan bukan pada x dan y). Bilangan ini akan dilambangkan dengan pink.

Struktur pada definisi tersebut dapat diperkuat dengan menambahkan semua pasangan elemen berulang X dan mengumpulkannya dalam himpunan bagian R0. Hal ini memungkinkan parameter i, j, dan k mengambil nilai nol, dan memisalkan untuk setiap x,y atau z adalah sama.

Himpunan dengan partisi yang diperkuat tersebut biasanya disebut skema asosiasi.[2] Seseorang dapat melihat skema asosiasi sebagai partisi dari tepi graf lengkap (dengan himpunan simpul X) ke dalam kelas-n yang biasanya dianggap sebagai kelas warna. Dalam representasi ini, terdapat gelung di setiap simpul dan semua gelung menerima warna ke-0 yang sama.

Skema asosiasi juga dapat direpresentasikan secara aljabar, dengan cara memisalkan Di adalah matriks yang didefinisikan sebagai:

(Di)x,y={1,jika (x,y)Ri,0,jika tidak.(1)

Lalu, misalkan 𝒜 adalah ruang vektor yang terdiri dari semua matriks i=0naiDi dengan kompleks ai.[3][4] Maka, definisi dari skema asosiasi ekuivalen dengan pernyataan yang mengatakan bahwa Di adalah v × v pada matriks-(0,1) yang memenuhi sifat berikut:

  1. Di adalah simetris,
  2. i=0nDi=J (semuanya adalah matriks satuan),
  3. D0=I,
  4. DiDj=k=0npijkDk=DjDi,i,j=0,,n.

Entri ke-(x,y) dari ruas kiri 4 adalah jumlah dua jalur berwarna dengan panjang yang menghubungkan x dan y (menggunakan "warna" i dan j) dalam graf. Perhatikan bahwa baris dan kolom Di mengandung 1 di vi:

DiJ=JDi=viJ.(2)

Sifat yang ke-1 mengatakan bahwa matriksnya adalah simetris. Sifat yang ke-2 mengatakan bahwa. D0,,Dn adalah bebas linear, dan dimensi 𝒜 adalah n+1. Dan sifat yang keempat mengatakan bahwa 𝒜 tertutup terhadap perkalian, dan perkaliannya selalu asosiatif. Aljabar komutatif 𝒜 yang memiliki sifat asosiatif ini, disebut juga sebagai aljabar Bose–Mesner dari skema asosiasi. Karena matriks pada 𝒜 adalah simetris dan bertukar satu sama lain, maka matriks tersebut dapat didiagonalisasi secara bersamaan. Artinya, ada matriks S sehingga untuk setiap A𝒜, terdapat matriks diagonal ΛA dengan S1AS=ΛA. Hal ini mengartkan bahwa 𝒜 adalah semi-sederhana dan memiliki basis unik dari idempoten primitif J0,,Jn. Matriks kompleks n × n ini memenuhi sifat-sifat berikut.

Ji2=Ji,i=0,,n,(3)
JiJk=0,ik,(4)
i=0nJi=I.(5)

Aljabar Bose–Mesner memiliki dua basis yang berbeda. Yang kepertama, basisnya terdiri dari matriks idempoten Di, dan yang kedua, basisnya terdiri dari matriks idempoten taktereduksikan Ek. Menurut definisi, ada bilangan kompleks yang terdefinisi dengan baik, sehingga

Di=k=0npi(k)Ek,(6)

dan

|X|Ek=i=0nqk(i)Di.(7)

Bilangan-p pi(k) dan bilangan-q qk(i) memainkan peran penting dalam teori.[3] Bilangan tersebut memenuhi kaitan ortogonalitas yang terdefinisi dengan baik. Bilangan-p adalah nilai eigen dari matriks kedampingan Di.

Teorema

Nilai eigen dari pi(k) dan qk(i), memenuhi syarat-syarat ortogonalitas. Syarat-syarat tersebut adalah

k=0nμipi(k)p(k)=vviδi,(8)
k=0nμiqk(i)q(i)=vμkδk.(9)

Dan juga,

μjpi(j)=viqj(i),i,j=0,,n.(10)

Dalam notasi matriks,

PTΔμP=vΔv,(11)

dan

QTΔvQ=vΔμ,(12)

dengan Δv=diag{v0,v1,,vn} dan Δμ=diag{μ0,μ1,,μn}.

Bukti teorema

Nilai eigen dari DiD adalah pi(k)p(k) dengan perkalian μk. Hal ini menyiratkan bahwa

vviδi=traceDiD=k=0nμipi(k)p(k),(13)

yang membuktikan Persamaan (8) dan Persamaan (11),

Q=vP1=Δv1PTΔμ,(14)

yang memberikan Persamaan (9), (10) dan (12).

Ada analogi antara perluasan skema asosiasi dan perluasan dari Medan berhingga. Kasus yang paling menariknya adalah kasus dimana skema yang diperluas didefinisikan pada kuasa Kartesius ke-n X=n dari satu himpunan dimana skema asosiasi (,K) dasar didefinisikan. skema asosiasi pertama yang didefinisikan pada X=n disebut kuasa Kronecker ke-n (,K)n pada (,K). Selanjutnya ekstensi didefinisikan pada himpunan yang sama X=n dengan mengumpulkan kelas (,K)n. Kuasa Kronecker sesuai dengan gelanggang polinomial F[X] yang pertama kali didefinisikan pada medan 𝔽, sedangkan skema ekstensi sesuai dengan medan ekstensi yang diperoleh sebagai hasil bagi. Contoh skema yang diperluas adalah skema Hamming.

Skema asosiasi dapat digabungkan, tetapi menggabungkan mereka mengarah ke skema asosiasi non-simetris, sedangkan semua kode biasa adalah subgrup dalam simetris skema Abelian.[3][4][5]

Lihat pula

Templat:More footnotes

Catatan

Templat:Reflist

Referensi