Algoritma Berlekamp–Rabin

Dari testwiki
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Short description

Foto Algoritma Berlekamp–Rabin

Dalam teori bilangan, algoritma Berlekamp–Rabin adalah metode probabilistik pencarian akar dari polinomial pada medan p. Metode ini ditemukan oleh Elwyn Berlekamp pada tahun 1970[1] sebagai tambahan algoritma untuk faktorisasi polinomial pada medan berhingga. Algoritma kemudian dimodifikasi oleh Rabin untuk medan berhingga sebarang pada tahun 1979.[2] Sebelum Berlekamp, metode ini juga ditemukan secara terpisah oleh peneliti lain.[3]

Sejarah

Metode ini diusulkan oleh Elwyn Berlekamp dalam karyanya tahun 1970[1] tentang faktorisasi polinomial pada medan berhingga. Karya aslinya tidak memiliki bukti kebenaran formal[2] dan kemudian disempurnakan dan dimodifikasi untuk medan berhingga sebarang oleh Michael Rabin.[2] Pada tahun 1986, René Peralta mengusulkan algoritma serupa[4] untuk mencari akar kuadrat p.[5] Perumuman metode Peralita untuk persamaan kubik dibuat pada tahun 2000.[6]

Pernyataan masalah

Misalkan p adalah bilangan prima ganjil, dan misalkan pula polinomial f(x)=a0+a1x++anxn atas medan p dari modulo sisa p. Tujuan pernyataan masalah ini adalah bahwa algoritma Berlekamp harus menemukan semua λ di p sehingga f(λ)=0 di p.[2][7]

Algoritma

Pengacakan

Misalkan f(x)=(xλ1)(xλ2)(xλn). Menemukan semua akar polinomial ini sama saja dengan mencari faktorisasinya menjadi faktor linear. Untuk menemukan faktorisasi tersebut, cukup membagi polinomial menjadi dua pembagi non-trivial dan memfaktorkannya secara rekursif. Lebih lanjut, misalkan polinomial fz(x)=f(xz)=(xλ1z)(xλ2z)(xλnz), untuk z setiap anggota p. Jika polinomial tersebut dinyatakan sebagai hasilkali fz(x)=p0(x)p1(x), maka dalam bentuk polinomial awal, mengartikan bahwa f(x)=p0(x+z)p1(x+z). Fungsi yang merupakan menyediakan faktorisasi dibutuhkan dari f(x).[1][7]

Klasifikasi elemen p

Menurut kriteria Euler, untuk setiap monomial (xλ), berlaku tepat salah satu dari sifat-sifat berikut:[1]

  1. Monomial sama dengan x jika λ=0,
  2. Pembagian monomial g0(x)=(x(p1)/21) jika λ adalah residu kuadrat modulo p,
  3. Pembagian monomial g1(x)=(x(p1)/2+1) jika λ adalah non-residul kuadrat modulo p.

Jadi, jika fz(x) tidak habis dibagi x, yang dapat diperiksa secara terpisah, maka fz(x) sama dengan hasilkali dari faktor persekutuan terbesar FPB(fz(x);g0(x)) dan FPB(fz(x);g1(x)).[7]

Metode Berlekamp

Sifat-sifat di atas mengarah pada algoritma berikut:[1]

  1. Hitung secara eksplisit koefisien fz(x)=f(xz),
  2. Hitung sisa x,x2,x22,x23,x24,,x2log2p modulo fz(x) dengan mengkuadratkan polinomial dan mengambil sisa modulo fz(x),
  3. Menggunakan eksponensiasi yang dikuadratkan dan polinomial yang dihitung pada langkah sebelumnya, hitung sisa x(p1)/2 modulo fz(x),
  4. Jika x(p1)/2≢±1(modfz(x)), maka FPB yang disebutkan diatas memberikan faktorisasi non-trivial dari fz(x),
  5. Jika tidak, maka semua akar fz(x) adalah residu atau non-residu secara bersamaan dan harus memilih z yang lain.

Jika f(x) habis dibagi oleh setiap polinomial primitif g(x) atas p maka saat menghitung FPB dengan g0(x) dan g1(x) akan diperoleh faktorisasi non-trivial dari fz(x)/gz(x), sehingga algoritma memungkinkan untuk menemukan semua akar polinomial sebarang atas p.

Akar kuadrat modular

Misalkan persamaan x2a(modp) mempunyai anggota β dan β sebagai akarnya. Solusi persamaan ini ekuivalen dengan faktorisasi polinomial f(x)=x2a=(xβ)(x+β) atas p. Dalam masalah kasus istimewa ini, cukup hitung FPB(fz(x);g0(x)) saja. Untuk polinomial tersebut, ada tepat satu dari sifat-sifat yang berlaku sebagai berikut:

  1. FPB sama dengan 1, yang berarti bahwa z+β dan zβ merupakan non-residu kuadratik,
  2. FPB sama dengan fz(x), yang berarti kedua bilangan tersebut merupakan residu kuadratik,
  3. FPB sama dengan (xt), yang berarti tepat salah satu dari bilangan tersebut merupakan residu kuadrat.

Pada kasus ketiga, FPB sama dengan (xzβ) atau (xz+β). Hal ini memungkinkan untuk menulis solusi sebagai β=(tz)(modp).[1]

Contoh

Asumsi bahwa persamaan x25(mod11) dapat diselesaikan. Caranya adalah dengan memfaktorkan f(x)=x25=(xβ)(x+β). Nilai z dapat dibagi menjadi beberapa kasus dengan memisalkannya sebagai berikut:

  1. Misalkan z=3, maka fz(x)=(x3)25=x26x+4. Jadi, FPB(x26x+4;x51)=1. Karena bilangan 3±β merupakan non-residu kuadrat, maka perlu dicari nilai z lain.
  2. Misalkan z=2, maka fz(x)=(x2)25=x24x1. Jadi, FPB(x24x1;x51)x9(mod11). Karena x9=x2β, maka β7(mod11) dan β74(mod11).

Hasil pemeriksaan yang dilakukan secara manual memperlihatkan bahwa 72495(mod11) dan 42165(mod11).

Bukti kebenaran

Algoritma menemukan faktorisasi fz(x) dalam semua kasus, kecuali ketika semua bilangan z+λ1,z+λ2,,z+λn adalah residu kuadrat atau non-residu secara bersamaan. Menurut teori siklotomi,[8] peluang kejadiannya untuk kasus ketika λ1,,λn juga merupakan semua residu atau non-residu secara bersamaan (yaitu, ketika z=0 tidak berhasil) diestimasi sebagai 2k, untuk k adalah jumlah nilai yang berbeda dalam λ1,,λn.[1] Dengan cara ini, bahkan untuk kasus galat k=1 dan f(x)=(xλ)n, maka estimasi peluang galatnya adalah 1/2, dan untuk kasus akar kuadrat modular, probabilitas galat setidaknya bernilai 1/4.

Kompleksitas

Misalkan suatu polinomial merupakan polinomial berderajat n, maka kompleksitas algoritma dapat diturunkan sebagai berikut:

  1. Karena menurut teorema binomial mengatakan bahwa (xz)k=i=0k(ki)(z)kixi, maka dapat dilakukan transisi dari f(x) ke f(xz) dalam waktu O(n2).
  2. Perkalian polinomial dan mengambil sisa dari satu polinomial yang modulo dengan yang lain dapat dilakukan di O(n2). Jadi, perhitungan x2kmodfz(x) dilakukan di O(n2logp).
  3. Eksponensial biner bekerja di O(n2logp).
  4. Mengambil FPB dari dua polinomial melalui algoritma Euklides yang bekerja di O(n2).

Jadi, seluruh prosedur dapat dilakukan di O(n2logp). Dengan menggunakan transformasi Fourier cepat dan algoritma setengah-FPB,[9] maka kompleksitas algoritmanya dapat ditingkatkan menjadi O(nlognlogpn). Untuk kasus akar kuadrat modular, derajatnya adalah n=2, sehingga seluruh kompleksitas algoritma dalam kasus tersebut dibatasi dengan O(logp) per iterasi.[7]

Referensi

Templat:Reflist

Templat:Algoritma teori bilangan