Membaca cepat

Membaca cepat adalah sebuah teknik membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya.[1] Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 kata per menit, berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit.Templat:Butuh rujukan
Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya. Diketahui bahwa orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi juga memiliki pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya.Templat:Butuh rujukan
Sejarah
Kebutuhan membaca cepat di dunia modern pertama kali ditunjukkan oleh Royal Air Force. Selama Perang Dunia I, mesin takhitoskop dibuat untuk menghasilkan cahaya penanda sebuah pesawat tempur. Pilot pesawat lain perlu mengenali tanda yang dihasilkan dengan cepat untuk mengetahui apakah pesawat tersebut milik lawan atau sekutu.[2]
Teknik membaca cepat pertama kali diperkenalkan oleh Evelyn Wood sebagai "reading dynamics"[3] dalam kuliahnya di Universitas Utah sejak 1959. Dia menemukan teknik ini ketika bekerja sebagai konselor siswi di sebuah SMA di Kota Salt Lake. Awalnya, dia mengadakan sebuah program untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca siswanya agar dapar mengikuti pelajaran dengan baik. Program tersebut berhasil tetapi dia masih ingin mencari cara agar kemampuan membaca mereka lebih meningkat. Saat itu, para ahli menganggap kemampuan membaca tertinggi adalah 1000 kata per menit. Evelyn memberikan sebuah makalah kepada seorang profesor dan profesor tersebut langsung menyelesaikannya dalam waktu singkat. Evelyn memperkirakan kemampuan baca profesor itu 2500 kata per menit. Dia kemudian mengadakan percobaan terhadap 53 pembaca tercepat di masa itu tetapi tidak menemukan teknik yang berlaku universal. Pada suatu hari di tahun 1958, Evelyn membaca sebuah tulisan. Dalam proses membcaca, dia mendapati bahwa dia dapat membaca dengan cepat jika dia mengikuti gerakan tangannya. Dia lalu memperkenalkan tekniknya di kuliah-kuliah. Evelyn juga mendirikan Institut Dinamika Membaca Evelyn Wood di Washington D.C. pada 1959.[4]

Presiden AS John F. Kennedy mendukung membaca cepat dan menganjurkan para staf Gedung Putih untuk mengikuti kursus. Diperkirakan, kemampuan bacanya adalah 1,200 kata per menit.[5] Presiden AS lainnya, Richard Nixon menugaskan beberapa stafnya untuk mengikuti kursus di Institut Dinamika Membaca Evelyn Wood. Langkah ini juga diikuti oleh Presiden Jimmy Carter.[6]
Kemampuan membaca
Kemampuan membaca dapat dihitung dengan rumus berikut:[7]
Berdasarkan penelitian, jumlah kata yang terbaca dalam sekali pandang (fiksasi) manusia adalah 4,4 kata.[8]
Teknik

Terdapat beberapa teknik dalam membaca cepat, yaitu:[9]
- Baca pilih (selecting) adalah teknik membaca cepat dengan cara memilih bahan bacaan dan atau bagian (bagian-bagian) bacaan yang dianggapnya relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukannya
- Baca lompat (skipping) adalah teknik membaca cepat dengan cara menemukan bagian atau bagian-bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian lain
- Baca layap (skimming) adalah teknik membaca cepat dengan cara membaca sekilas untuk mendapatkan suatu informasi dari bacaan. Skimming dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya. Selain untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks
- Baca tatap (scanning) adalah teknik membaca cepat dengan cara membaca suatu bacaan dengan sangat cepat
Faktor
Ada beberapa faktor yang menghambat membaca cepat:[7][10]
- Kosakata yang kurang
- Regresi - membaca kembali bahan yang sama secara berulang
- Subvokalisasi - melafalkan kata di pikiran ketika membacanya
- Persepsi yang salah - bisa karena gerakan mata yang salah atau masa persepsi yang lambat
- Menelusuri bacaan dengan alat
- Membaca per kata
- Pergerakan anggota tubuh
Tampubolon (1987) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca cepat:[7]
- Kompetensi kebahasaan
- Fleksibilitas membaca
- Kemampuan mata
- Teknik dan metode membaca
- Penentuan informasi khusus
- Kebiasaan membaca
Kontroversi
Ahli pendidikan menganggap membaca cepat dapat menyebabkan pembaca kehilangan informasi penting dari bacaan.[11] Profesor Psikologi Mark Seidenberg menyatakan bahwa meningkatkan efisiensi dan kecepatan baca dengan teknik tertentu tidaklah mungkin. Jika mungkin, kecepatan baca akan "melebihi kecepatan cahaya".[12]
Sebuah teknik membaca cepat yang dikenal sebagai PhotoReading diklaim dapat meningkatkan kecepatan membaca hingga 25.000 kata per menit. McNamara menerbitkan analisis awal yang didanai oleh NASA untuk mengevaluasi apakah teknik ini dapat meningkatkan kecepatan membaca, pemahaman, dan efisiensi pengumpulan informasi. Ketika lima sampel bacaan dan tes pemahaman bacaan yang sama diberikan kepada peserta, didapati bahwa tidak ada keuntungan penggunaan teknik tersebut dalam waktu membaca atau pemahaman.[13]
Pada sebuah artikel di jurnal 'Psychological Science in the Public Interest' tahun 2016, penulis menyimpulkan bahwa tidak ada trik khusus agar dapat membaca lebih cepat tanpa kehilangan pemahaman selain berlatih membaca dan meningkatkan kemampuan bahasa seperti mengenali lebih banyak kosakata.Templat:Sfn Trik-trik yang sering dipromosikan seperti menghilangkan suara saat membaca,Templat:Sfn membaca lebih dari satu kata dalam suatu waktu,Templat:Sfn menggunakan metode RSVP (Rapid Serial Visual Presentation), dan memberi warna di setiap garis bacaanTemplat:Sfn disebut tidak efektif menambah kemampuan baca.
Ronald Carver, seorang profesor psikologi dan riset pendidikan, mengklaim bahwa pembaca tamatan kuliah hanya dapat membca 600 kata per menit, paling tingginya dua kali lebih cepat daripada sesamanya mereka yang paling lambat. Dia juga berpikir bahwa klaim kemampuan baca Presiden Kennedy sebenarnya lebih ke kecepatannya memindai bacaan.[14] Ahli lain juga menyatakan bahwa membaca cepat sebenarnya adalah memindai, bukan membaca sesungguhnya.[15]
Pendapat paling negatif terhadap membaca cepat adalah bahwa teknik ini sebenarnya adalah penipuan oleh Evelyn Wood.[3]
Referensi
Bacaan
- ↑ Templat:Cite journal
- ↑ Templat:Cite book
- ↑ 3,0 3,1 Templat:Cite web
- ↑ Templat:Cite book
- ↑ Templat:Cite web
- ↑ Templat:Cite news
- ↑ 7,0 7,1 7,2 Templat:Cite book
- ↑ Templat:Cite journal
- ↑ Templat:Cite journal
- ↑ Templat:Cite book
- ↑ Templat:Cite journal
- ↑ Templat:Cite book
- ↑ McNamara, Danielle S. (2000). Preliminary Analysis of Photoreading. hlm. 4, 11.
- ↑ Templat:Cite web
- ↑ Templat:Cite web