Kalor peleburan

Dari testwiki
Revisi sejak 8 Desember 2023 14.17 oleh imported>JumadilM (membetulkan ejaan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:For

A log-log plot of the enthalpies of melting and boiling versus the melting and boiling temperatures for the pure elements. The linear relationship between the enthalpy of melting and the melting temperature is known as Richard's rule.
Entalpi peleburan dan pendidihan unsur murni vs suhu transisi, menunjukkan aturan Trouton.

Kalor peleburan atau entalpi peleburan adalah perubahan entalpi yang dihasilkan dari penyediaan energi, biasanya bahang, kepada kuantitas tertentu suatu zat untuk mengubah keadaannya dari padat menjadi cair pada tekanan konstan. Energi ini meliputi kontribusi yang diperlukan untuk membuat ruang untuk perubahan volume terkait dengan mengganti lingkunannya dengan tekanan ambien. Suhu ketika terjadi transisi fasa disebut titik lebur atau titik leleh. Berdasarkan konvensi, tekanan diasumsikan sebagai Templat:Convert kecuali bila disebut lain.

'Entalpi' peleburan adalah panas laten, karena, selama pelelehan, masuknya panas tidak dapat diamati sebagai perubahan suhu, oleh karena suhu tetap konstan selama proses tersebut. Panas laten peleburan adalah perubahan entalpi berapapun dari suatu zat ketika ia meleleh. Ketika panas peleburan dirujuk kepada satuan massa, ia biasanya disebut panas peleburan spesifik (Templat:Lang-en), sementara panas peleburan molar (Templat:Lang-en) merujuk pada perubahan entalpi per jumlah zat dalam satuan mol.

Fasa cair memiliki energi internal lebih besar daripada fasa padat. Ini berarti energi harus dipasok ke padatan untuk melelehkannya dan energi dilepaskan dari cairan ketika ia membeku, karena molekul dalam cairan mengalami gaya intermolekuler yang lebih lemah dan sehingga memiliki energi potensial yang lebih tinggi (suatu jenis energi disosiasi ikatan untuk gaya intermolekuler.

Jika cairan air didinginkan, suhunya jatuh sedemikian rupa sampai jatuh tetap di bawah titik bekunya 0 °C. Suhu kemudian tetap konstan pada titik poin sementara air mengkristal. Ketika air sudah membeku sempurna, suhunya terus turu.

Entalpi peleburan hampir selalu bertanda positif; helium adalah satu-satunya perkecualian.Templat:Sfn Helium-3 mempunyai entalpi peleburan negatif pada suhu di bawah 0,3 K. Helium-4 juga memiliki sedikit entalpi peleburan negatif di suhu bawah Templat:Convert. Artinya, pada tekanan konstan yang sesuai, zat ini membeku dengan adanya penambahan panas.Templat:Sfn Dalam kasus Templat:SupHe, tekanan ini berkisar antara Templat:Convert dan Templat:Convert.[1]

Perubahan entalpi peleburan standar unsur periode 3 tabel periodik.
Perubahan entalpi peleburan standar unsur periode 2 tabel periodik.
Zat Kalor peleburan
(cal/g)
Kalor peleburan
(J/g)
air 79,72 333,55
metana 13,96 58,99
propana 19,11 79,96
gliserol 47,95 200,62
asam format 66,05 276,35
asam asetat 45,90 192,09
aseton 23,42 97,99
benzena 30,45 127,40
asam miristat 47,49 198,70
asam palmitat 39,18 163,93
natrium asetat Templat:Convert 264–289[2]
asam stearat 47,54 198,91
Parafin (Templat:Chem2) 47,8-52,6 200–220

Nilai ini sebagian besar diambil dari CRC Handbook of Chemistry and Physics, 62Templat:Sup edition. Konversi antara cal/g dan J/g pada tabel di atas menggunakan kalori termokimia (calTemplat:Sub) = 4,184 joule dan bukan kalori dari International Steam Table (calTemplat:Sub) = 4,1868 joule

Contoh

1) Untuk memanaskan 1 kg (1,00 liter) air dari Templat:Convert memerlukan 83,6 kJ. Namun, untuk melelehkan es juga diperlukan energi Untuk memanaskan 1 kg es krim dari Templat:Convert memerlukan:

(1) 333,55 J/g (panas peleburan es)=333,55 kJ/kg =333,55 kJ untuk melelehkan 1 kg es
DITAMBAH
(2) 4,18 J/(gK)×20K=4,18 kJ/(kgK)×20K=83,6 kJ untuk menaikkan temperatur 1 kg air sebesar 20K
=417,15 kJ
Jadi satu bagian air pada Templat:Convert akan mendinginkan hampir tepat 4 bagian air dari Templat:Convert menjadi Templat:Convert.

2) Silikon mempunyai panas peleburan 50,21 kJ/mol. Sebesar 50 kW daya dapat memasok energiyang dibutuhkan untuk melelehkan sekitar 100 kg silikon dalam satu jam, setelah mencapai suhu titik leburnya:

50 kW=50 kJ/s=180 000 kJ/h
180 000 kJ/h×1 molSi50,21 kJ×28 gSi1 molSi×1 kgSi1 000 gSi=100,4 kg/h

Prediksi kelarutan

Panas peleburan dapat juga digunakan untuk memperkirakan kelarutan untuk padatan dalam larutan. Melalui larutan ideal yang disediakan, diperoleh fraksi mol (x2) solut pada kejenuhan adalah fungsi panas peleburan, titik lebur padatan (T𝑓𝑢𝑠) dan suhu (T) larutan:

lnx2=ΔH𝑓𝑢𝑠R(1T1T𝑓𝑢𝑠)

Di sini, R adalah tetapan gas. Contohnya, kelarutan parasetamol dalam air pada Templat:Convert diprediksi adalah:

x2=exp(28 100 J mol18,314 J K1 mol1(12981442))=0,0248

Ini sama dengan kelarutan dalam gram per liter:

0,0248*1 000 g18,053 mol110,0248*151,17 mol1=213,4

yang menghasilkan deviasi dari kelarutan aslinya (240 g/L) sebesar 11%. Galat ini dapat dikurangi bila parameter kapasitas panas tambahan diperhitungkan.[3]

Bukti

Pada kesetimbangan potensial kimia untuk pelarut murni dan padatan murni adalah sama:

μpadat=μcair

atau

μpadat=μcair+RTlnX2

dengan R tetapan gas dan T suhu.

Penataan ulang menghasilkan:

RTlnX2=(μcairμpadat)

dan karena

ΔG𝑓𝑢𝑠=μcairμpadat

panas peleburan menjadikan potensial kimia berbeda antara cairan murni dan padatan murni, sesuai dengan

RTlnX2=(ΔG𝑓𝑢𝑠)

Aplikasi persamaan Gibbs–Helmholtz:

((ΔG𝑓𝑢𝑠T)T)p=ΔH𝑓𝑢𝑠T2

akhirnya menghasilkan:

((lnX2)T)=ΔH𝑓𝑢𝑠RT2

atau:

lnX2=ΔH𝑓𝑢𝑠RT2*δT

dan dengan integrasi:

X2=1X2=x2δlnX2=lnx2=T𝑓𝑢𝑠TΔH𝑓𝑢𝑠RT2*ΔT

diperoleh hasil akhir:

lnx2=ΔH𝑓𝑢𝑠R(1T1T𝑓𝑢𝑠)

Lihat juga

Referensi

Templat:Reflist

Daftar pustaka

Templat:Keadaan materi