Energi kinetik

Dari testwiki
Revisi sejak 10 Januari 2025 15.49 oleh imported>InternetArchiveBot (Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20250109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Templat:Infobox physical quantity Templat:Sidebar with collapsible lists Di fisika, energi kinetik atau tenaga gerak adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda oleh karena kecepatannya (gerakannya).[1]

Di mekanika klasik, kinetik energi dari objek tidak berputar dengan massa m yang berjalan dengan kecepatan v bernilai 12mv2.[2]

Energi kinetik dari suatu benda bernilai sama dengan usaha (gaya dikali dengan perpindahan) yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan. Setelah mendapatkan energi dari akselerasi, massa menyimpan kinetik energi ini kecuali kecepatannya berubah. Usaha yang sama dikeluarkan oleh benda tersebut ketika berdeselerasi dari kecepatannya hingga ke dalam posisi diam.[2]

Satuan internasional dari energi kinetik adalah joule, sementara satuan Inggris dari energi kinetik adalah pon-kaki.

Di mekanika relativitas, 12mv2 cukup baik dalam memperkirakan energi kinetik hanyak ketika kecepatan v bernilai jauh di bawah kecepatan cahaya.

Sejarah dan etimologi

Kata sifat kinetik berasal dari bahasa Yunani Kuno, κίνησις (kinesis) yang artinya gerak.[3]

Aturan di dalam mekanika klasik yang menyatakan bahwa E ∝ mv² pertama kali dikembangkan oleh Gottfried Leibniz dan Johann Bernoulli, yang menyatakan bahwa energi kinetik itu adalah gaya yang hidup, vis viva. Willem 's Gravesande dari Belanda melakukan percobaan untuk membuktikan persamaan ini. Dengan menjatuhkan benda dari ketinggian yang berbeda-beda ke dalam blok tanah liat, 's Gravesande menyatakan bahwa kedalaman pada tanah liat berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan. Émilie du Châtelet menyadari implikasi eksperimen ini dan mempublikasikan sebuah penjelasan.[4]

Istilah energi kinetik dan usaha dengan arti modern dapat dilihat kembali pada pertengahan abad ke-19. Pemahaman awal dari ide tersebut dapat diatribusikan kepada Thomas Young, yang pada kuliah 1802-nya di Royal Society, adalah orang pertama yang menggunakan istilah energi untuk merujuk pada energi kinetik, dibandingkan dengan vis viva. Gaspard Gustave de Coriolis mempublikasikan sebuah makalah pada tahun 1829 yang berjudul Du Calcul de l'Effet des Machines yang menguraikan sisi matematika dari energi kinetik. William Thomson, yang selanjutnya menjadi Lord Kelvin, diberikan kredit sebagai pencipta istilah "energi kinetik" sekitar tahun 1849–1851.[5][6] William Rankine, yang memperkenalkan istilah "energi potensial" pada tahun 1853, dan frasa "energi aktual" untuk melengkapinya,[7] selanjutnya merujuk William Thomson dan Peter Tait dengan mengganti kata "aktual" menjadi "kinetik".[8]

Mekanika klasik

Benda bertranslasi

Dalam mekanika klasik energi kinetik dari sebuah titik objek (objek yang sangat kecil sehingga massanya dapat diasumsikan di sebuah titik), atau juga benda diam, maka digunakan persamaan:

Ek=12mv2

Keterangan:

Ek energi kinetik translasi
m massa benda
v kecepatan linier benda

Jika satuan menggunakan sistem SI, maka satuan dari massa adalah kilogram, kecepatan dalam meter per detik, dan satuan energi kinetik dinyatakan dalam joule.

Contoh, energi kinetik dari sebuah benda yang bermassa 80 kilogram bergerak dengan kecepatan 18 meter per detik, maka energi kinetiknya adalah

Ek = (1/2) · 80 · 182 J = 12.96 kiloJoule (kJ)

Karena besaran energi kinetik berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya, maka sebuah objek yang kecepatannya meningkat dua kali lipat, maka benda itu mempunyai energi kinetik 4 kali lipat dari semula. Contohnya adalah, sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan 2 kali dari kecepatan mobil lainnya, maka mobil itu juga membutuhkan jarak 4 kali lebih jauh untuk berhenti, diasumsikan besar gaya pengeremannya konstan.

Energi kinetik yang dimiliki suatu benda memiliki hubungan dengan momentumnya dengan persamaan:

Ek=p22m

keterangan:

p adalah momentum
m adalah massa benda

Turunan

Usaha yang dilakukan akan mempercepat sebuah partikel selama interval waktu dt, berasal dari perkalian dot antara gaya dan perpindahan:

𝐅d𝐱=𝐅𝐯dt=d𝐩dt𝐯dt=𝐯d𝐩=𝐯d(m𝐯),

dimana kita mengasumsikan hubungan p = m v. (Meskipun begitu, lihat juga turunan relativitas khusus di bawah ini.)

Sesuai dengan perkalian dot maka kita akan mendapatkan:

d(𝐯𝐯)=(d𝐯)𝐯+𝐯(d𝐯)=2(𝐯d𝐯).

Selanjutnya (dengan mengandaikan massanya sama), maka persamaannya menjadi:

𝐯d(m𝐯)=m2d(𝐯𝐯)=m2dv2=d(mv22).

Karena ini adalah total diferensial (hanya bergantung pada keadaan terakhir, bukan bagaimana partikel menuju ke situ), maka kita dapat mengintegralkan persamaan itu dan mendapatkan rumus energi kinetik:

Ek=𝐅d𝐱=𝐯d(m𝐯)=d(mv22)=mv22.

Persamaan ini menyatakan bahwa energi kinetik (Ek) sama dengan integral perkalian dot antara kecepatan (v) dan perubahan momentum suatu benda (p). Diasumsikan bahwa benda itu mulai bergerak tanpa energi kinetik awal (tidak bergerak/diam).

Benda berotasi

Jika suatu benda diam berputar pada garis-garis yang melalui titik pusat massa benda, maka benda itu memiliki energi kinetik rotasi (Er) yang merupakan penjumlahan dari seluruh energi kinetik yang dihasilkan dari bagian-bagian benda yang bergerak, dan persamaannya:

Er=v2dm2=(rω)2dm2=ω22r2dm=ω22I=12Iω2

Keterangan:

Ek energi kinetik rotasi
I momen inersia benda, sama dengan r2dm.
ω kecepatan sudut benda

Energi kinetik relativistik pada benda tegar

Templat:See also

Pada relativitas khusus, kita harus mengganti rumus untuk momentum liniernya.

Gunakan m untuk massa diam, v dan v untuk kelajuan dan kecepatan objek, dan c untuk kecepatan cahaya pada ruang hampa, kita dapat mengasumsikan untuk momentum linear bahwa momentum: 𝐩=mγ𝐯, dengan γ=1/1v2c2.

Dengan teknik integral parsial maka

Ek=𝐯d𝐩=𝐯d(mγ𝐯)=mγ𝐯𝐯mγ𝐯d𝐯=mγv2m2γd(v2)

Ingat bahwa γ=(1v2c2)1/2, maka kita mendapat:

Ek=mγv2mc22γd(1v2c2)=mγv2+mc2(1v2c2)1/2E0

dengan E0 sebagai konstanta integral. Maka:

Ek=mγ(v2+c2(1v2/c2))E0=mγ(v2+c2v2)E0=mγc2E0

Konstanta integral E0 ditemukan dalam penelitian, bahwa ketika 𝐯=0, γ=1 dan Ek=0, sehingga

E0=mc2

sehingga rumusnya menjadi:

Ek=mγc2mc2=mc21v2/c2mc2=(γ1)m0c2
Ek=(γ1)m0c2

Keterangan:

Ek energi kinetik relativistik
γ konstanta transformasi
m0 massa diam benda
c kecepatan cahaya

Untuk objek relativistik, besar momentumnya adalah:

p=mv1(v/c)2.

Lihat pula

Referensi

Templat:Reflist

Daftar Pustaka

Templat:Wikibooks

Templat:Authority control